Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Tuesday, January 29, 2013

Pertandingan Berpotensi 'Rasis' Di Israel

0 comments
Spanduk pendukung Beitar Jerusalem.
 Pendukung Beitar Jerusalem membawa spanduk bertuliskan 'Beitar selalu murni.'

Polisi Jerusalem mengerahkan ratusan personel tambahan untuk mengamankan pertandingan antara dua klub yang berlangsung Selasa, 29 Januari, malam waktu setempat.
Pertandingan itu antara Beitar Jerusalem -yang pendukungnya dikenal sebagai anti-Arab- melawan klub Arab-Israel, Maccabi Umm al-Fahm.
Beitar awalnya meminta agar pertandingan digelar di stadion tertutup tanpa penonton untuk mencegah kemungkinan bentrokan antar pendukung kedua klub.

Namun permintaan ditolak oleh kepolisian dan akan berlangsung seperti biasa.

"Kami mengerahkan polisi tambahan di dan di sekitar Jerusalem dam di luar stadion," tegas juru bicara polisi Klik Israel, Micky Rosenfeld kepada kantor berita AFP.

Dia menambahkan ratusan polisi yang dikerahkan itu termasuk pasukan khusus antihuru-hara.

Sementara seorang pejabat Maccabi Umm al-Fahm mengatakan para pemain akan meninggalkan lapangan jika ada teriakan-teriakan yang menghina Nabi Muhammad.

Kontroversi pemain Chechnya

Pertandingan ini berlangsung setelah Beitar terlibat kontroversi karena akan merekrut dua pemain Muslim asal Chechnya -Zaur Sadayev dan Dzhabrail Kadiyev. Keputusan itu rupanya memicu kemarahan sekelompok pendukung.

Pada pertandingan Beitar, Sabtu (26/01), terdengar sorak sorai anti-Arab dan beberapa membawa spanduk besar bertuliskan 'Beitar, selalu murni'.

Usai pertandingan, polisi menangkap tiga orang pendukung Beitar yang dituduh memicu rasisme.
Sementara pemilik klub, Arkady Gaydamak -yang berdarah Rusia Israel- menegaskan bahwa perekrutan kedua pemain asal Chechnya tetap akan diteruskan.

Pendukung Beitar dilaporkan sudah beberapa kali membuat kerusuhan yang berbau rasisme.
Bulan Maret tahun lalu, 16 pendukung Beitar ditangkap karena masuk ke dalam sebuah pusat pertokoan di Jerusalem sambil berteriak 'Matilah Arab'.

--bbc.indonesia--

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com