TEL AVIV (Berita SuaraMedia) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
mengatakan bahwaa ayahnya pernah memprediksikan serangan 11 September
terhadap menara kembar World Trade Center New York pada tahun 1990-an.
Haaretz melaporkan bahwa pernyataan tersebut dilontarkan pada
peringatan 100 tahun hari lahir ayah sang perdana menteri, Benzion
Netanyahu, yang merupakan seorang sejarawan dan aktivis Zionis.
Perdana Menteri Israel tersebut menambahkan bahwa orang-orang yang
tidak mengetahui masa lalu mereka tidak akan mengerti dan tidak akan
mampu memprediksi masa depan mereka.
Pada tanggal 17 April 2008, harian Israel Maariv melaporkan bahwa
Benjamin Netanyahu, yang kala itu merupakan pemimpin Partai Likud,
mengatakan kepada audiens di Universitas Bar Ilan bahwa Peristiwa 11
September 2001 menguntungkan Israel.
"Kami mendapat keuntungan dari satu hal, dan hal itu adalah serangan
terhadap menara kembar dan juga Pentagon, serta perjuangan Amerika di
Irak," kata Netanyahu kepada Maariv. Ia juga menambahkan bahwa kejadian
tersebut "menggiring opini publik Amerika untuk keuntungan kami."
Tidak berapa lama kemudian, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
mengungkapkan keraguan atas kebenaran peristiwa 11 September, ia
menyebut 9/11 hanyalah dalih yang sengaja diciptakan untuk menginvasi
Afghanistan dan Irak.
"Dengan dalih itu, mereka (AS) menyerang Afghanistan dan Irak. Dan
sejak saat itu, ada jutaan orang yang tewas, itu baru di Irak."
Menanggapi ancaman Iran, Netanyahu membandingkan Ahmadinejad dengan
Adolf Hitler dan menyamakan program nuklir Teheran dengan ancaman Nazi
terhadap Eropa pada akhir tahun 1030-an.
Netanyahu mengatakan bahwa ada satu hal yang membedakan Iran dengan
Nazi. "Rezim Nazi memulai konflik global sebelum mengambangkan senjata
nuklir," kata Netanyahu. "Rezim ini (Iran) mengembangkan senjata nuklir
sebelum terlibat dalam konflik global."
Beberapa waktu lalu, Tim King dari situs Salem News menyebutkan:
"Pemerintah AS memang ingin masyarakat percaya bahwa gedung-gedung
tersebut ambruk karena lalapan api. Akan tetapi, dalam sejarah belum
pernah ada api yang mampu meruntuhkan gedung pencakar langit. Jilatan
api memang membakar hingga kerangka bangunan, tapi api tidak bisa
meruntuhkan gedung."
"Anggap saja hal itu mungkin terjadi, maka menara kembar WTC menjadi
bangunan yang paling tidak mungkin runtuh. Kerangka baja menara kembar
tersebut tidak akan sampai ambruk, bahkan jika gedungnya sendiri
runtuh."
"Ketika kami mulai menulis mengenai hal ini. Matt Lintz, desainer web
kami, mengetahui adanya upaya-upaya Angkatan Udara AS untuk meretas
situs Salem News."
Salem News menyebutkan bahwa mungkin setengah penduduk AS masih belum
menyadari bahwa ada gedung ketiga yang juga turut runtuh pada tanggal
11 September 2001. Dan gedung tersebut tidak dihantam pesawat. Namun,
dalam gedung tersebut terdapat banyak catatan yang berharga bagi
industri keuangan.
Richard Gage, seorang arsitek asal San Francisco yang merupakan
pendiri organisasi nirlaba Architecs & Engineers for 9/11 Truth,
mengatakan: "Bagaimana mungkin baja seberat 200.000 ton tercerai berai
dan roboh dalam waktu hanya 11 detik? Ribuan orang arsitek dan insinyur
mempertanyakan hal tersebut, mereka menyerukan kepada Kongres untuk
memerintahkan investigasi baru terhadap peristiwa runtuhnya menara kembar dan Building 7 (7 World Trade Center)."
"Untuk meruntuhkan bangunan semacam itu dalam waktu singkat, maka
harus ada ledakan buatan di gedung tersebut. Dan ledakannya harus
mengarah ke luar," kata Richard Gage, seorang arsitek asal San Francisco
yang merupakan pendiri organisasi nirlaba Architecs & Engineers for
9/11 Truth.
Jeff Gates, seorang penulis di Salem News, mengatakan bahwa
satu-satunya negara yang akan diuntungkan dari peperangan (pasca
persitiwa 9/11) adalah Israel. (dn/vn/hz/sm)