Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
ALT_IMG

The Time Is Very Important

Kesadaran akan nilai waktu harus selalu diingatkan. Dipelihara dengan rasa syukur yang besar terhadap sang Khaliq penguasa waktu. Nikmati Waktumu yang masih ada, Hargai waktumu yang masih terissa! Readmore...

ALT_IMG

Tolonglah Saya Dengan Do'a Anda

Singkat cerita ia pun melamar Sang Wanita Solehah itu. Subhanallah, kegigihannya selama 4 bulan itu membuahkan hasil. Lamarannya diterima, sebulan lagi mereka melangsungkan akad dan walimah. "Alhamdulillah, ada waktu bagi saya untuk menuntaskan target hafalan 10 juz" Tekadnya Readmore..

Alt img

HARGAI DIRI JANGAN SELALU MENGALAH

Mengalah boleh saja, tetapi pada saat yang tepat dan tempat yang pas.Tak harus mengalah bila prinsip kita benar, karena kebenaran bukan diukur dari banyaknya orang berpendapat, namun kebenaran ditentukan oleh aturan yang ada.Readmore...

ALT_IMG

MALU dan TAKUT itu Dua Sahabat yang Berbeda

MALU dan TAKUT itu adalah dua sahabat seperjuangan. Kedua sahabat tersebut berjuang sekuat-kuatnya agar TUAN-nya terjaga dari segala PENYAKIT HATI yang menyerangnya. Readmore...

ALT_IMG

Separuh Aku Adalah Separuh Kamu dan Separuh Mereka

Mungkin hari INI aku mengalami INI, di SINI dan begINIlah rasanya. Namun, besok yang ku alami ITU, akan kau alami di SANA dan begITUlah rasanyaReadmore...

ALT_IMG

ANAK DALAM HAYALAN TINGKAT TINGGI

Kelak ingin ku didik ia dengan dengan segala kebaikan yang ku miliki. Kemudian ku hiasi tempat tidurnya dengan kerlap kerlip Qiro’ah. Readmore...

ALT_IMG

JANGAN PERNAH MENUNTUT KEMUDAHAN

Mencari kenikmatan dan kebahagiaan hidup bukanlah hal yang sulit. Kenyataan menilai bahwa meraih yang demikian memiliki tingkat kerumitan oleh karena adanya rasa tidak puas, kurang bersyukur dan desakan kebutuhan yang kian kompleks. Readmore...

Showing posts with label Kata Hati. Show all posts
Showing posts with label Kata Hati. Show all posts
Thursday, February 21, 2013

KUPINANG ENGKAU DENGAN PERSEPSI POSITIF

0 comments
Posting ini saya copas dari teman facebook yang bernama Setia Furqon Kholid.
Suatu hari,
Seorang Ustadz dalam sebuah pengajian kelompok bertanya kepada semua anak didik kesayangannya di majlis ilmu tersebut. "Siapa disini yang sudah siap menikah?". Semua pria lajang itu terdiam. "Ada seorang akhwat (wanita) hafalan qurannya menuju 10 juz. Untuk penampilan gak usah diragukan lagi, beliau sudah siap menikah dan mencari kriteria ikhwan (pria) yang gak terlalu muluk-muluk. Mampu membimbingnya dalam menuntaskan hafalan Quran dan tipe suami romantis. 5 bulan lagi beliau akan berangkat untuk beasiswa S2 di Jerman, tapi kalau diantara kalian ada yang siap meminangnya ia siap ikut suaminya. Ada yang minat? Masih ada waktu untuk dipersiapkan" Tegas sang Ustadz.

Sontak hati 10 orang murid ini berkecamuk, beberapa ada yang berkata dalam hati, "Wah, keitinggian nih kriterianya, jangankan 30 juz, juz 30 aja masih belepotan". Yang lain bilang, "Waduh, 5 bulan ya, bisa nggak ya ngejar hafal quran, minimal nyamain 10 juz". Ternyata ada satu murid yang dikenal soleh, ia berdiskusi dalam hati "Ya Allah, aku ingin jadikan momentum ini untuk menguji kemampuanku dalam menghafal dan memperbaiki diri. Kalaulah ia memang jodohku, mudahkanlah. Jika bukan, aku lebih bahagia jika saudaraku yang ada disini bisa bersanding dengannya. Aamiin".

Sepulang dari pertemuan itu, ada yang melupakan begitu saja tantangan Sang Ustadz. Ada yang semangat memperbaiki diri tapi kandas di tengah jalan, namun bedanya dengan seorang murid yang satu ini, ia menikmati proses perubahan dirinya. Target 2 juz hafalan quran per bulan pun ia tekadkan, ibadah sunnah seperti tahajud dan sholat dhuha dan hajatpun ia rutinkan, olahraga dan semangat menjemput rizki pun ia kuatkan. Tak ketinggalan baca buku strategi menjadi lelaki romantis dan suami idaman pun ia lahap.

Bulan keempat Ustadz bertanya lagi, "Jadi, ada yang siap untuk segera meminangnya? Sudah sekitar 10 ikhwan yang datang ke rumahnya. Namun belum ada satupun yang diterima". Kesembilan muridpun berdalih macam-macam perihal ketidaksiapan mereka, ada yang bilang kriterianya ketinggian, ada yang merasa bukan tipenya, ada yang belum siap, dan lain-lain.

Tiba-tiba, seorang murid solehpun menjawab dengan mantap, "Bismillah Ustadz, saya siap meminangnya". Di akhir pengajian Sang Ustadz berdiskusi 4 mata dengan murid tersebut. "Benar kamu siap mencoba untuk melamarnya? Siap ditolak?" Tanya Sang Ustadz. "InsyaAllah siap Ustadz, saya sudah yakin dengan ketentuan Allah, saya melakukan semua persiapan bukan karenanya, tapi karena ingin menjadi lelaki yang dicintai Allah. Tantangan Ustadz menjadi pemicu saya untuk meningkatkan kualitas diri. Alhamdulillah, selama 4 bulan ini saya sudah hafal 8 juz. Menuju 10 juz, insyaAllah" Jawab Murid itu dengan mantap. Semua teman-temannya tercengang.

Singkat cerita ia pun melamar Sang Wanita Solehah itu. Subhanallah, kegigihannya selama 4 bulan itu membuahkan hasil. Lamarannya diterima, sebulan lagi mereka melangsungkan akad dan walimah. "Alhamdulillah, ada waktu bagi saya untuk menuntaskan target hafalan 10 juz" Tekadnya.

Singkat cerita merekapun melangsungkan akad nikah, dan saat malam pertama merekapun berbagi kisah hidup mereka. Sang ikhwan sangat bersyukur mendapatkan istri solehah yang hafidz 10 juz, cerdas, santun dan menyejukkan mata. Begitu juga sang istri bersyukur mendapatkan suami yang sekufu dengannya, soleh, tanggung jawab dan siap bersamanya untuk menyelesaikan hafalan quran. Lebih spesial karena sang suami pandai merayu dan memuji dengan kata-kata romantis.

5 tahun kemudian, Sang ustadz bersilaturahim ke rumah suami istri tersebut yang kini sudah menjadi hafidz-hafidzoh 30 juz dan dikaruniai 2 orang anak yang lucu. "Barokallah, semoga rumah tangga kalian sakinnah mawaddah warohmah. Boleh saya bicara 4 mata dengan murid kesayangan saya?". "Oh silahkan Ustadz" Jawab istrinya.

"Muridku, sebenarnya 5 tahun yang lalu, saya dan ustadzah istrimu yang juga istriku punya sebuah rencana coba-coba. Untuk memotivasi para murid agar bisa memperbaiki kualitas diri, khususnya meningkatkan hafalan quran. Maka kami membuat strategi untuk berbicara kepada masing-masing murid kami tentang kriteria seorang wanita juga seorang pria yang hafalan qurannya menuju 10 juz. Kau kan waktu itu memang dalam prses menuju 10 juz. Begitu juga dirinya. Ternyata hanya kalianlah yang semangat diantara murid-murid lainnya. Kami mohon maaf jika terkesannya bohong, semuanya kami lakukan demi kebaikan kalian".

Sahabatku,
Persepsi kita tentang suatu hal
Mempengaruhi cara kita dalam menanggapi sebuah tantangan atau masalah.
Ketika kita selalu mencari celah kemungkinan di setiap tantangan, maka kita akan menemukan diri kita yang lebih dari apa yang kita pikir bisa dilakukan.
Seperti kedua insan yang dipersatukan dengan persepsi positif diantara masing-masing individu. Saling melengkapi, memuliakan dan bersama dalam kebaikan. Hingga terciptalah keluarga ahli quran. Subhanallah..

Semoga kita bisa membangun cinta dalam naungan cintaNya. Bersama dengan pasangan yang sama-sama berbaik sangka dengan janji dan pertolongan Allah. Aamiin.

*Silahkan diaminkan, semoga diijabah do'anya
*Mohon dibagikan, biar banyak yang dapat ilmu dari kisah inspiratif ini
*Mau dapat kisah inspiratif lainnya, gabung yuk di fanspage Setia Furqon Kholid. SIlahkan klik dan like fanspagenya.
Continue reading →
Tuesday, January 29, 2013

Merenungi Hidup Dengan Sebait Kata Tunduk

0 comments



Ada kata yang lebih indah untuk menghibur diri kala di tinggal sendiri. Membuat syair-syair syahdu yang memungkinkan ia ber-karya bersama batin. Ikut larut dengan gerakan-gerakan tangan dan kegesitan pikiran yang berimajinasi dalam suka juga dalam lamunan melalui lembaran-lembaran kertas. Segala cuap akan tergambar dalam delik kenyataan yang menggema dalam kehidupan yang berlarut siang berganti malam. Hingga ia tahu bahwa ketenangan itu berada dalam satu gumpalan yang bernama Kalbu. 

Perikehidupan yang membahana dalam beragam warna. Menebar di mana-mana kemudian menjadi irama tersendiri dalam satu alunan perjalanan hidup setiap insan yang bernyawa. Ada kesulitan kala kemudahan tengah dijalani, ada juga kesedihan kala kebahagiaan tengah dinikmati, ada pula keresahan kala ketenangan sedang menemani dan seterusnya. 

Namun ada satu pertanyaan yang seringkali muncul dalam benak saat peraduan sedang sepi. Kita hidup untuk apa dan untuk siapa? 

Pertanyaan-pertanyaan yang semisal akan muncul ketika hasrat ingin menjelajah lebih dalam apa arti sebuah kehidupan bagi setiap yang bernyawa, terutama manusia. Namun, hal semacam itu perlahan akan pudar seiring dari pergolakan antara ruh yang senantiasa juhud pada takdir yang telah dikehendaki dengan keadaan dunia yang semakin memancing gerak langkah untuk mengalami, mencoba, melewati, menjamah, mencari dan semisalnya. Hingga saatnya, pengalaman-pengalaman memberikan jawaban kepadanya akan arti sebuah kehidupan. 

Jika sudah mengenal Sang Pemilik Kehidupan, kiranya tidak berlebihan untuk menguntai kata seperti bait-bait ini, ---> 

Wajjahtu Wajhiyah

Ku Siratkan Wajah Dalam Setiap Keindahan
Ku Tautkan Pikiran dalam Setiap Kesucian
Ku Semayamkan Jiwa dalam Setiap Ketaatan
Ku Lembutkan Hati dalam Setiap Kejuhudan

Untuk Kemuliaan,
Untuk Kebaikan,
Untuk Kebahagiaan,
Untuk Kedamaian,

Seindah apapun Ia, Sementara,
Semegah apapun Ia, Sesaat,
Semolek apapun Ia, Selaksa,
Wajah duniaku bukanlah wajah akhiratku

Inilah wajahku ya Rabby,
Inilah ibadahku ya Rabby,
Inilah shalatku ya Rabby,
Inilah imanku ya Rabby,

Hanya Untuk-MU,


Kesempurnaan hanyalah milik Allah, maka tunduknya kita adalah dengan segala apa yang kita miliki mengingat kekurangan, kesilapan, kelemahan, kehinaan untuk tetap menghadapkan wajah sesuai ketentuan-Nya, menautkan hati kala ia bersahaja dengan-Nya, serta melemah lembutkan jasad kala berdiri menghadap-Nya tanpa ada tawar-menawar serupiahpun. 

Kreasi pikiran dan imaginasi lewat sebuah untaian kata yang dirakit dengan tujuan untuk menghiasi, mewarnai, bahkan menghibur hati yang sedang sepi. Karena kebutuhan manusia akan “refreshing” tidak bisa dipisahkan dengan kebutuhan pokok (primer) nya manusia wujud dari renungan akan arti kehidupan yang sebenarnya. 

Wallahu a’lam Bishawwab

Continue reading →
Saturday, January 26, 2013

Tolonglah Saya Dengan Doa Anda

0 comments



Saya menulis catatan ini, karena saya sedang bosan. Mungkin Anda semua tertanya, bosan akan hal apa? Terus terang saya merasa, sifat orang itu terkadang selalu kurang mensyukuri apa yang telah didapat atau dicapai. Dan sifat itu pula yang kini tengah menyapa saya saat ini.

Menjadi seorang BMI, tentunya harus bersyukur daripada hanya menjadi seorang pengangguran. Memiliki pekerjaan, dan gaji tetap tiap bulannya. Kurang apalagi? Namun tidak dengan saya. Saya bukan tak mensyukuri nikmat Allah yang satu ini. Hanya saja, keinginan  serta hobby saya tak tersalurkan dengan baik akhir-akhir ini, yang akhirnya menjadi saya sering uring-uringan.

Sudah menjadi kebiasaan seorang penulis, (walaupun saya bukan penulis) hanya suka menulis. Jika ada ide-ide yang datang, itu akan lebih baik jika segera diikat, atau dituliskan. Agar ide tersebut tidak menguap dan hilang begitu saja. Namun beda dengan saya akhir-akhir ini. Ketika banyak ide yang menghampiri, justru saya tak mampu mengikatnya, disebabkan waktunya yang semakin berkurang bahkan tiadasama sekali. Terlalu sibuk dengan pekerjaan. Sedih! Benar, saya bahkan merasa hampir setress dengan keadaan ini.

Ini terjadi sekitar 5 bulan yang lalu, karena boss saya dipecat oleh kantor perusahaanya, sehingga beliau harus menganggur di rumah. Padahal belaiu masih sangat muda. Namun entah mengapa, beliau tak mau mencari pekerjaan di kantor-kantor yang lain. Sehingga beliau harus menganggur, dan selalu di rumah setiap harinya.

Padahal dahulu, sebelum boss saya dipecat dari pekerjaannya, beliau akan bekerja dari jam 8 pagi, hingga jam 7 malam. Seharian di kantor, semua urusan rumah dan anaknya, beliau percayakan penuh pada saya. Sejingga saya merasa banyak waktu, dan  bisa mencurinya untuk menulis dan menulis. Namun kini, walaupun beliau tak banyak omong, dan selalu di kamarnya, namun waktu saya untuk menulis jadi hilang entah kemana.

Dulu, sewaktu saya berada di North Point, saya memiliki sedikitnya buku dan tulisan. Seperti buku TKW menulis, Masihkah Kau Mencintaiku, dan Cinta monyet Never Forget, itu semua saya tulis dengan waktu yang melimpah. Tahu mengapa?. Karena saya hanya menjaga seorang nenek saja, sehingga saya memiliki buaaanyak sekali waktu.

Namun kini, setelah 1 tahun berganti boss, kegiatan menulis saya jadi sedikit berkurang. Terus terang, saya agak merasa malu, sebab tak memunculkan lagi buku-buku saya untuk teman-teman. Namun apa bisa saya katakan, saya kehilangan kesempatan untuk menulis. Saya sangaaaat, sangat ingin kembali aktif dalam menulis, seperti 5 bulan yang lalu, saat boss masih bekerja. Namun itu hanya angan saya, yang mungkin tak kesampaian.

Walau dari awal kami telah sepakat, saya diizinkan memiliki computer, saya diberikan internet gratis, saya diizinkan menulis, dan memiliki aktifitas lainnya, seperti beribadah dan memakai hijab, namun seiring bergulirnya waktu saya di rumah boss, justru semakin merosot.

Dan saya faham, roda selalu berputar. Tak selamanya, roda itu akan selalu di atas. Jika dahulu saya berada di atas, dan bisa menghasilkan karya, namun saya harus mengakui, itu situasinya berbeda dengan saat ini. Kini, roda kehidupan saya dalam dunia kepenulisan, mungkin sedang berada di bawah. Dan sekali lagi, saya faham, saya berada di rumah boss di gaji untuk bekerja.Namun entah mengapa, ketika ide-ide menulis itu datang, dan tak terluahkan, saya seperti menjadi orang yang stress. Saya bosan, lelah, dan mudah mengeluh. Astaghfirullah….! Semoga keadaan seperti ini, tidak berlarutan.

Saya tak mensyukuri, hakikatnya. Dan semoga Allah mengampuni rasa tidak mensyukuri ini.

Namun saya ingin mengatakan pada Anda semua, saya belum tenggelam dari dunia kepenulisan. Untuk setahun ini, saya telah menulis scenario, menulis novel yang kini di penerbitan, menulis kumcer, juga di penerbitan dan lain-lain, walau dengan ‘istilahnya’ merayap. Sehari terkadang hanya 1 paragraf, hanya 1 lembar, atau bahkan hanya menulis status. Saya belum menyerah! Saya belum menyerah dengan waktu yang semakin mencekikik leher. Saya belum meninggalkan dunia kepenulisan ini. Saya masih ada. (Menjerit…..!!!) he he…..! Bahkan saya merasa semakin dendam dengan waktu ini. Saya anggap, ini adalah sebuah ujian, yang harus saya lewati. Sebab dalam dunia apapun, kita harus melewati ujian dan kebahagiaan. Melalui suka dan duka, tangis dan tawa, dan patuh pada qada dan taktirNya.

Allah mengerti setiap gerak gerik ummatnya. Walaupun itu di dalam hati. Jauh tak terjangkau oleh pandangan manusia. Ya, saya yakin, Allah mendengar semua doa daya, dan  akan mengembalikan semua waktu ini untuk saya kelak, apabila saya keluar dari rumah boss. Dendam saya pada waktu dan dunia kepenulisan, akan terluahkan. Saya juga ingin memohon pada Anda semua, doakan saya, agar saya lebih bisa menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Terima kasih. J

LEGA, terima kasih ya Allah…..terima kasih teman-teman semua. Semoga Allah senantiasa bersama kita. Amin. Smile…J
Continue reading →
Friday, January 25, 2013

DIALOG LAUT DAN SETITIK TINTA

0 comments

 
Sengaja kutorehkan setitik tinta itu
Mengikuti tarikan dunia hingga sepasang matamu berair
Lama setelahnya, dalam tafakur, tangisku menjelma
membayangkan luka yang menganak sungai di matamu

"Itu bukan kau. Aku kenal siapa kau yang sebenarnya. Come back!"
Ujarmu, getir dan nyayat

"Bagaimana aku akan mengembalikan setitik tinta yang telah mengotori?
Tolong, bencilah aku agar sempurna penyesalanku."

Tapi bibirmu sunggingkan senyum
Matamu memberiku cahaya
Tanganmu bangkitkan aku dari letih

Tolong, katakan padaku?
Bagaimana caranya agar tak menangis?
Aku hampir lupa cara tertawa

*
Untuk orang2 terbaik dalam hidup seorang Dirman...
Terima kasih telah berbagi dan persaudaran yang indah ini
Semoga kita tak pernah saling melupakan oleh alasan apapun
aku menyayangi kalian karena allah dan karena kalian pantas untuk disayangi...
terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku...
Continue reading →

MELEPASNYA DARI HATIMU-TRUE STORY

0 comments


(by : Akhi Dirman Al-Amin)


Buku itu masih kupegang erat dengan deburan di dada yang tanpa henti. Kubaca berkali-kali hingga terasa ada yang luruh di jiwa; sebuah rasa yang mungkin bernama penyesalan tanpa ujung, atau keikhlasan yang seharusnya tak lepas dari hati.

“Don’t Cry, Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi”

Sebab air matamu seharusnya tak jatuh begitu saja

 “Don’t Cry, Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi”

 “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS: Al-Mu’min 60)

“Don’t Cry, Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi”

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan baginya keperluannya” (QS: At-Thalaq 2-3)

“Don’t Cry, Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi”

Kali ini, tangisku benar-benar luruh di atas sajadahku untuk sebuah cerita yang kurangkai dengan sepenuh do’a. ‘Allah lebih tahu yang terbaik, Dirman… bersabarlah….”

* * *


Sebut saja namanya Cinta, setidaknya ia terlahir dari buah cinta Allah yang ‘menitipkannya’ pada sepasang suami istri yang juga penuh cinta.

Banyak sahabatku sesama aktivis yang bilang ia cantik, tapi bagiku tak ada yang terlalu istimewa padanya. Wajahnya memang ayu, setidaknya kedua orang tuanya yang berasal dari pulau Jawa mewariskan padanya wajah ayu dengan tutur kata yang selembut sutra. Dan hey… sejak kapan kau memperhatikan suaranya yang lemah lembut, dirman?!

Entahlah!

Ini terjadi ketika salah sepupuku, Helmy, memberondongku dengan sejuta kalimat yang membuat hatiku tak menentu ketika ia pulang sekolah (waktu itu, Cinta masih kelas III SMU, sekelas dengan Helmy)

“Gawat bang… tau Cinta kan?! Anak Remaja Masjid tuh!”

Ada apa ini?!

“Dia mau ‘ditembak’ oleh anak – anak yang nggak bener di sekolahan. Aduh… dia kan baik banget bang!”

Lho?! Kok… nyambung banget. Hehehe…

“Pokoknya gini deh bang. Cinta itu cocoknya sama abang. Gimana kalau abang tembak dia?!”

Aku tersenyum. Hampir tertawa. Kuraba jidatnya. Aduh… mungkin adikku tersayang lagi demam. Hehehe…

“Woy…” Helmy menepis tanganku di jidatnya. “Abang tau nggak sih, Cinta sering cerita tenatng abang di sekolahan. Kayaknya dia naksir sama abang. Tiap hari, kalo dia lagi cerita – cerita ama adek, selalu ceritanya abang melulu. Katanya dia suka baca cerpen-cerpen abanglah, inilah… pokoke abang tembak ya. Please….!!!”

Dan entahlah… malam itu, tidurku menjadi tak nyenyak. Wajah itu membayang tiba – tiba. Benarkah Cinta… Ia yang terlihat nyaris sempurna, dengan jilbab panjangnya yang anggun. Benarkah ini ya Allah…

Dan entah bagaimana awalnya, kuterima ‘tantangan’ itu dengan hati berdebar.

“JIka abang nggak berani ungkapin langsung, biar Helmy yang nyampaein. Atau lewat telpon aja. Bla bla bla….”

Aku seperti anak kecil sore itu, menerima pelajaran dari guru kecilku yang kenyang pengalaman ‘menembak cewek’. Dan aku me-deal-kan opsi kedua; telpon!

Dengan hati berdebar kutelpon dia. Entah, ketika mendengar suaranya di telpon, aku jadi semakin kebat kebit dengan suaranya yang lembut. Mengapa aku baru menyadarinya?!

Dan, sejak sore itu, kami JADIAN!

“Kita akan tetap menjaga sikap. Jangan sampai kita berlebihan, karena bagaimapaun kita aktivis masjid”

Itu komitmen kami. Komitmen yang akhirnya luntur seiring waktu. Keikhlasan menjalani aktivitaspun menjadi berkurang. Entah, dalam hatiku ada rasa kecewa ketika dalam kegitan yang aku ikuti, dia tiba–tiba berhalangan hadir. Ibadahpun  menjadi kering kerontang.

Mengapa?!

Ya, sejuta mengapa hadir di jiwa. Lebih–lebih ketika di beberapa kesempatan aku menghadiri kajian tentang Ghodul Basyar. Astagfirullah… seolah ada beribu pasang mata yang memasung langkahku. Beribu pasang mata yang menghujam jantungku dan membuatku seolah tak mampu berkutik.

Allahu… ampuni hamba…

Maka, sehelai surat yang tertulis atas nama cinta itupun kukirim padanya….


* * *

Ukhti…,

Setiap kali menatap wajahmu, kau tahu?! Aku seperti melihat rembulan yang bulat sempurna memancarkan cahaya bagi gelapnya malam yang pekat. Terlebih jilbab panjang yang menutupi rambutmu, semakin memancarkan aura islam yang begitu indah terpancar dalam dirimu.

Dan tak akan ada habis-habisnya kata – kata pujian yang terlontar padamu. Matamu yang sebening embun itupun selalu kau tundukkan agar tak tampak lintasan hati.

Sungguh, Ukhti, bukan untuk memuji jika kukatakan keterusterangan ini padamu, tapi lebih untuk meyakinkanmu, bahwa engkaulah satu dari sedikit cahaya yang diciptakan Allah untuk menerangi dunia yang penuh dusta dan kemaksiatan ini.

Tidakkah kau tersanjung, atas rasa cinta-Nya yang demikian besar padamu?!


Ukhti…,

Kau tahu?! Tidak semua wanita dilimpahi-Nya dengan hidayah dan kekuatan iman sepertimu. Allah adalah sahabat bagi mereka yang beriman. Dia membawa mereka dari kegelapan menuju cahaya. (QS. Al-Baqarah : 257)

Lihatlah, Ukhti. Lihatlah di sekitar kita saja, tak perlu kau layangkan pandang untuk melihat jauh ke Jakarta, dimana akan kau temukan artis-artis yang mempertontonkan aurat hanya untuk meraih kemegahan dunia. Ada juga wanita – wanita yang menjual diri hanya untuk selembar kesenangan sesaat. Naudzubillah min dzalik…

Sekali lagi, tak perlu melihat jauh-jauh, Ukhti. Ada beberapa gadis muda seusiamu yang rela membuka jilbab hanya untuk mendapatkan peran kecil dalam pementasan drama yang hanya ditonton oleh orang-orang sekampung.

“Barangkali sikap artis-artis itu bisa dimaklumi…” Ujar seorang teman dengan nada getir.

Tapi, semua itu tak pantas dimaklumi, bukan?! Tak bisa! Karena semua itu telah melanggar batas-batas yang syar’i. Bahwa selayaknya seorang wanita mempertahankan izzah mereka.

Engkau sependapat denganku, bukan?!

Kadangkala, aku ingin marah, Ukhti. Ingin sekali aku marah, karena mereka seperti mempermainkan akidah islam yang begitu mulia.

Dan Ukhti, cobalah selami hubungan kita selama ini. Terus terang, Ukhti, aku merasa sangat berdosa padamu, lebih-lebih pada Allah. Kita berpacaran, padahal kita sepenuhnya sadar, bahwa dalam Islam tak ada istilah pacaran. Aku rasa, engkapun telah mengerti hal itu dan tak perlu kujelaskan lagi, bukan?!

Maka, bukan untuk menyakiti hatimu, jika aku katakan; relakanlah aku menjadi Ikhwan! Sebab, sudah saatnya bagi kita untuk membersihkan hati kita dari cinta semu yang penuh virus dan semoga cinta tertinggi kita hanya untuk Allah, sebab hanya ialah yang patut dicintai.

***


Selesai sampai di situkah?!

Aku menangis sepanjang malam ketika surat itu sampai di tangannya. Sms-nya pun mampir seolah berondongan peluru di inboks hpku. Berjuta mengapa yang tak ku tahu harus dijawab apa.

Di beberapa acara yang kami gelar, jarang kulihat lagi wajahnya. Ia seolah menghilang dari kegiatan – kegiatan yang biasanya ia jalani dengan senyum. Padahal aku begitu ingin meminta maaf padanya.

Ah, andai saja ia tahu. Aku hampir ‘sekarat’ karena begitu ingin membunuh semua wajah Cinta dihatiku. Kubakar semua foto–foto dan benda–benda kenangan yang akan membawaku padanya. Aku semakin tenggelam dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.

Sampai akhirnya, ia tamat kuliah dan mengajar di sebuah TK di kota Bima, sedangkan akupun telah mengabdi di sebuah SMA. Entah, pertemuan kembali dalam sebuah organisasi yang sama seperti sewaktu kami remaja menghadirkan kembali virus merah jambu yang dulu pernah bersemi, sekalipun –tentu saja- kali ini aku bertekad tak akan pacaran, tapi ingin menjalin hubungan yang lebih dekat; menikah!

Sampai akhirnya kutemukan nama cinta dalam selembar kertas yang dikirim untukku; undangan pernikahannya, yang membuat aku berkeping – keping dan tak menentu.

Allahu… aku menangis untuk banyak hal. Untuk hati yang semakin terkotori nafsu dunia. Untuk lubang yang selalu di situlah aku jatuh berulang – ulang.

“Bacalah buku ini. Semoga sedikit menteramkan hatimu…” Ujar adikku, memberikan buku itu padaku, Don’t Cry, Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi karya Fadhlan Al Ikhwani.

Awalnya tak kuhiraukan. Hatiku sibuk dengan berbagai pertanyaan; apa yang kurang padaku, Allah… sehingga tidak kau ciptakan dia untuk hamba? Bukankah kau tahu, betapa hamba mencintainya? Bukankah cintaku betul-betul tulus dan murni?!

Dan membuka lembar demi lembar buku itu, ada perasaan yang merasuk ke jantungku. Sebuah penyesalan dan semangat untuk bangkit, karena tak seharusnya aku larut dalam kesedihan yang panjang. Allah tau yang terbaik. Allah tengah menyiapkan seorang bidadari terindah untukku yang bersamanya akan aku arungi kehidupan. Allah tahu yang terbaik. Allah maha tau…

“Don’t Cry, Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi”

Karena di situlah engkau belajar untuk menjadi lebih baik

Hingga Allah menyiapkan yang terbaik juga untukmu

Di mata-Nya yang maha sempourna…***
Continue reading →

SUARA HATI WANITA

0 comments

* ini catatan seorang wanita yang dia titipkan kepadaku. Jujur, aku tertohok membacanya. ternyata, masih banyak hal yang harus kita (kaum laki-laki) tau dari rahasia para wanita :)

“Dia baik sich, tapi mana mungkin mau sama aku yang miskin gini!”“Aku belum berani meminangmu, karena terus terang aku belum punya apa-apa!”

“Afwan, sebaiknya kamu memang sama si fulan saja. Dia lebih bisa membahagiakan kamu,”

Kalimat dan cerita serupa sering banget aku dengar di film dan cerita nyata. Kata-kata dari seorang cowok, pria, lelaki, ikhwan atau apapun namanya yang bernada ‘pingin’ tapi ‘membuang’.

Jujur, ini sangat menyakitkan! Karena sepertinya kaum wanita adalah parasit yang bisanya hanya menumpang hidup dan menyusahkan. Jika yang ditempeli kurang cadangan makanan, bisa-bisa mati lemas.

Atau bisa jadi perempuan dianggap binatang peliharan kelas atas. Sebangsa kucing Persia atau ikan arwana yang biaya perawatannya menghabiskan jutaan hanya buat liat-liatan, kebanggaan, pajangan. Selesai cerita!

Jujur ini sangat menyakitkan! Meski aku belum tau pasti siapa yang salah. Bisa jadi karena populasi cewek matre kian memenuhi bumi, bisa jadi karena semakin hari segala birokrasi tak lagi mengenal kasihan dan kemanusiaan hingga setiap kepala harus berpikir ulang untuk menikah. Tapi bisa jadi juga ini salah para pria yang bermental kerdil dan tak berani membuka mata, terlebih hati.

Apa iya semua wanita perlu dana? Kalaupun jawabannya iya, apa iya SEMUA perempuan itu memintanya dari anda? Tak adakah wanita yang justru mandiri? Sudah habiskah para perempuan yang dengan ikhlas bekerja keras karena cinta pada qowwamnya dan mengerti kalau hidup di tahun sekarang memang perlu banyak dana?

Membuang perempuan dengan alasan tak berharta, buatku -sekali lagi- adalah hal yang menyakitkan. Apalagi jika yang mengatakan itu adalah seorang umat Muhammad. Tidakkah teringat olehnya kisah Rasulallah? Seorang konglomeratkah beliau? Jika Rasul kita bermental kerdil, tak akan sejarah mengenal Khadijah. Tak ada penikahan penuh cinta itu. Tak terlahir Fatima dan semua turunannya.

Seorang umat Muhammad saw, boleh tertakdir miskin, tapi jangan sampai berhati miskin.Jangan pernah bangga sebagai orang miskin,Dan jangan pernah minder sebagai orang miskin. Salam dari hati, buat para ikhwan sejati :)
Continue reading →

CATATAN PERNIKAHANMU, ADIK

0 comments

“Bang… kenapa abang sedih? Apakah karena hari ini adek menikah? Percayalah… semua akan tetap seperti sedia kala. Adik masih bebas. Kita masih akan terus bersama…”

Aku tersenyum. Antara ingin tertawa atau tersenyum tanpa sebab.

Kau masih seperti dulu dek…

Masih ingat tidak? Aku mengenalmu ketika engkau masih memakai celana pendek birumu ketika kita pertama bertemu. Dipertemukan oleh nasib dan kesamaan kegemaran di bidang seni teater. Entah bagaimana kita bisa begitu dekat. Mungkin juga oleh sebuah masa lalu yang tak ingin kubuka pada dunia. Tentang rasa.

Entah! Saat itu, yang ingin kulakukan hanyalah membuka mata dunia bahwa kau adalah kemilau permata. Hanya saja ada beberapa butir debu yang menutupi kemilaumu. Bagi-ku engkau pintar dek. Sungguh!

Kau tau dek, apa yang paling aku ingat?

Terkadang, kita usil membaca diari adek kita, Asep, dan kita tertawa terbahak-bahak membaca peringatan di sampul buku itu yang ditulis oleh Asep kecil dengan huruf kapital “SIAPAPUN YANG MEMBACA BUKU HARIAN INI TANPA SEIJIN SAYA, AKAN SAYA KUTUK MENJADI ORANG BODOH!”  hohohoho….

Atau, ketika mama ‘kita’ menyuruh engkau membaca buku-buku islami yang kerap beliau belikan, yang lantas terjadi dialog yang membuat aku tertawa terbahak-bahak.

“Aku sudsah tau isinya, Mom.” Katamu
“Emang apa? Perasaan mama belum pernah lihat kau membaca bukunya?” Ujar mama heran
“Pokoknya isisnya tentang yang baik-baik!”
hahahaha… konyol sekali! Nampaknya kita sudah terkena mantra kutukan Asep, karena kita sering membaca buku hariannya dan kita mentertawakan ke-childisannya seolah kita tak pernah ‘terdampar’ pada umur yang sama.

Dan hari ini… apa yang harus kuucapkan?

Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku dek
Maka, ketika hari ini kau bahagia, aku lebih berbahagia…
Jagalah kebahagiaan ini abadi dan selalu dalam Ridho-Nya dek…
Aku menyayangimu karena Allah, selamanya…

Doakan agar abang secepatnya menemukan-‘nya’, seorang muslimah terbaik yang bersamanya kami akan menyulam kehidupan. Demi Allah….

Barakallah dek….
Ingat! Jangan ajari anakmu nanti kenakalan yang sama sepertimu dulu
Continue reading →
Thursday, January 24, 2013

KEPADA PARA PECUNDANG

0 comments

KEPADA PARA PECUNDANG
-- Akhi Dirman Al-Amin

Jangan bermimpi dengan mematahkan kedua tanganku
Engkau bisa membunuh pikiranku
Sebab seluruh jiwaku telah kubaidkan bersama puisi
Melangkah ke pelosok terasing
Mengabarkan cinta pada semesta

Jangan bermimpi dengan menusuk jantungku
Engkau bisa membusukkan pikiranku
Sebab airmataku telah kualirkan ke segala ruang
Yang akan puisikan syair jiwaku
Menyanyikan tembang kebenaran

Jangan bermimpi dengan membakar tubuhku
Engkau bisa menghanguskan jiwaku
Sebab aku adalah puisi
Yang akan tetap kobarkan cinta
Sampai titik mengakhiri hidup
Continue reading →
Monday, January 21, 2013

JANJI HATI

0 comments


Di tepian teluk bima kusayang
Tatapan bebas jauh memandang
Pikiran lepas tinggi melayang
Angin laut berhembus, hangat
Ombak kecil beriak, kesat
Pasir pantai bertabur, liat

Meranggas serumpunan bakau
Menyesak burung-burung berkicau
Dan hatiku kian resah meracau
Di mana hariku kemarin?!

Mentari semakin garang
Pohon dan gunung kian garing

Duhai, kemana sejukku berpaling?!
Sungguh tak lagi menentramkan
Alangkah tak lagi mendamaikan
Nyaman sirna, tiada lagi keindahan

Aku tak lagi betah berdiam disini
Bagai dulu habiskan masa sendiri
Nikmati waktu seolah enggan pergi
Jelang hari dalam keriangan pasti

Tak terasa, airmata tertumpah ruah
Mencari jawab mengapa alamku berulah
Menguras rasa pada rindu nan lelah
Tetap tak sudi harapku patah dan lemah

Sebab yakinku semua karena kami
Tiada lagi asih, tak miliki peduli
Pada tanah yang tlah tulus memberi
Pada air yang tlah ikhlas berbagi
Pada 'ibu' yang tlah mengajarkan arti
Bahwa memiliki adalah mencintai

Gundukkan maafku tiada berguna
Gumpalan sesalku sungguh tak terkira
Dengarlah, wahai dikau ibu sejati
Pada hati sepenuhnya kuberjanji
Kelak tak akan rela aku untuk mati
Sebelum kubuat 'ibu' bagai dulu lagi


Padamu negeri, kami mengabdi
Special thank's to my Inspiration: H. M. Nur A. Latif (Mantan Walikota Bima)
Continue reading →

CINTA TAK TERLERAI

0 comments
Pict : Raka Mariko


Betapa cinta tiada tak terlerai, 
Meski keras ia dihempas aral, 
Tak jua surut pada seketika, 
Mengalir jauh sebening embun. 

Rasa sukmawi nan bgitu tulus, 
Lenyapkan noktah hasrat ragawi, 
Bentengi langkah di niat suci, 
Raih damai di ujung pengharapan! 

Meski pekat sesak mendesak selaksa pilu, 
Meski duka pedih menyalib luka perih, 
Meski bersimbah airmata lara, 
Meski harus merejam derita siksa, 

Aku tak bergeming, 
Kau tiada menjerakan! 
Dan tak jua cinta terlerai berjarak di jiwa. 

Tak kau sadari, 
T'lah kau patahkan sayap-sayapku untuk terbang jauh, 
Hingga terdiam'ku bisu di sini, 
Menikmati kecintaan di palung hangatmu, 
Merasai riak di hempasan geloramu. 

Kau pahat kristal kagum'ku di relung batin, 
Mengarah mataku tertuju menatapmu satu, 
Hilang lelah meski aku telah hampir menyerah kini, 
Lenyap tangis meski aku tak kuasa tersenyum lagi... 

Kau, 
adalah pesona, 
Mengekalkan! 
Kau, 
Adalah anugerah, 
Menenangkan! 
Kau, 
Adalah mustika,, 
Mendamaikan! 

Dan aku rela jaga kau sepanjang hayat, 
Dalam bingkai cinta yang tak terlerai! 

Sebab, 
Aku padamu, 
belahan hati tautan kalbu!
Continue reading →
Sunday, January 20, 2013

Jaga Dompet Depan dan Dompet Belakang

0 comments
 
**
Menjadi TKW,
Memang bukan sebuah pilihan yang tepat....
Namun juga bukan pilihan yang tidak tepat..

"Life Must Go On.."
( Hidup harus tetap berjalan..)
Kalimat ini adalah alasan yang paling mendasar ketika para Perempuan-perempuan perkasa,hebat dan luar biasa ini mengambil keputusan untuk menjadi TKI/TKW..

Pendapat banyak Orang mengatakan bahwa hidup itu memilih,
Dalam beberapa hal itu benar,
Disisi lain kita temukan juga pendapat yang menyatakan tak ada pilihan..

Tak ada pilihan...
Kita peruntukan kalimat ini untuk TKW..

Lapangan kerja yang terbatas,
Pendidikan yang minimum,
Peluang bisnis ada namun kemampuan tak ada..

Apakah yang bisa dilakukan..??
Sedangkan hidup harus tetap dijalankan..
Kebutuhan harus dipenuhi,
Pendidikan anak menuntut,
Orang tua kurang mampu,
Suami pun tidak memilki pekerjaan yang mampu menutupi kebutuhan..

Dan lebih khusus lagi kepada Single parent (Janda beranak) dan ataupun Janda tidak beranak,
siapa yang bertanggung jawab atas hidup dan penghidupan mereka..

Tak ada pilihan,
Ketika menjadi TKW menjadi tekad yang sempat hadirkan Ragu,Bimbang,cemas,Dan lain-ain..

Keputusan berat namun harus diambil..!!!

Tinggalkan anak,
Dengan atau tanpa ijin suami,
Keluar dari Negeri tercinta,
Berat hati berpisah dengan sahabat,teman,kerabat,handai taulan...

Bekerja di Negeri orang,
Suasana baru,
Iklim berbeda,
Bertemu dengan karakter manusia yang berbeda,
Agama,adat, hukum dan Bahasa yang belum diketahui sama sekali sebelumnya..

Dengan sangat terbatas waktu, Training Centre melatih mengajarkan tentang itu semua..

Memasuki Negeri orang,
Dalam kesempatan ini kita lirik Singapore ,kebetulan tempat dimana penulis juga mengais Rejeki, melihat sendiri, ikut merasakan,mengetahui bahkan mengalami sendiri..

Negeri Singapore yang kita kenal sebagai Negeri Niaga,yang dikepalai presiden dan pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri..

Penduduk asli terdiri dari beberapa Etnis, Cina, Melayu dan India..
Dan juga etnis-etnis lain..

Bahasa Nasional Negeri ini adalah English (Bahasa Inggris)

Menjadi TKW di Singapore,
sebenarnya bukan hal yang mudah, harus pintar berbahasa Inggris juga harus terlatih melakukan pekerjaan Rumah Tangga,
Sedangkan selama di Training Centre hanya mendapat pelatihan yang sangat terbatas..

Nah,ini tantangannya..
Dengan kemampuan sangat terbatas harus bisa melakukan pekerjaan dgn maksimal..

*Beradaptasi..

Itu adalah hal pertama yang dilakukan ketika pertama masuk dalam Rumah majikan..
Berbahasa seadanya,bekerja sesuai kemampuan..
Dalam kurun waktu yang tidak bisa dipastikan (Sesuai dengan kemampua dan daya tangkap masing-masing),
Akhirnya mulai terbiasa..

Apa selanjutnya...??

Menurut saya ini adalah hal yang paling vital..

Kehidupan pribadi masing-masing TKW..

Dengan berjalannya waktu,
TKW mulai terbiasa dengan kehidupan di Singapore..
Bagaimana kehidupan di Negeri ini...

~Kebutuhan...~

Kehidupan berjalan,
Setelah bisa beradaptasi tentunya,mulai tergelitik untuk melakukan banyak hal.

*Mencari teman & Offday (Hari libur)

Tentu sesama TKW,
Bagaimana...?
Beruntung,jika dari Agency dan majikan memberikan hari libur setidaknya 1 kali dalam sebulan dan atau lebih. Akan bertemu dengan teman lain ketika hari libur.
Mendapat teman,sudah..

*Alat komunikasi

Dalam hal ini Handphone/Mobile Phone (Telepon Genggam)..
Untuk berkomunikasi dengan teman dan juga keluarga dikampung..

*Shopping ( Belanja)

Jika majikan peduli dan ini majikan-majikan tertentu,
Akan memenuhi kebutuhan personal TKW, [Selain kebutuhan makanan yang memang tanggung-jawab majikan tuk' memenuhinya]
jika tidak harus membeli sendiri..

Teman dan Offday,Handphone dan Shopping ..
Apalagi menurut anda..??

Bisa menebak..??
Ya.."LOVE"
Urusan Percintaan...
Wow..Pasti ini paling menarik..

Dengan adanya Hari libur,Handphone..
Tentu semua menjadi mudah..

Di Singapore juga memperkerjakan pekerja asing lain, Pria..
di bidang kontruksi, dan bidang-bidang lain..
Pekerja-pekerja ini berasal dari beberapa Negara,seperti India, Bangladesh, Philipine , Thailand, Myanmar,dan lain-lain..

Sama-sama asing di Negeri orang,
Sama-sama mengumpulkan Dollar,
Jika dipikir-pikir,senasib sebenarnya..

Ini bagian terberat bagi penulis untuk disampaikan..

Jika saja sebelum meninggalkan Negeri tercinta, ada bimbingan Moral yang memadai,

Andai saja Sentuhan agama diperioritaskan dalam bimbingan..

Jika,andai,kalau...

Tidak akan terjadi banyak peristiwa yang mengatasnamakan "LOVE"

Apakah itu disebut "Love"..?
Ketika hanya menjadi pelampiasan nafsu..?

Apakah itu cinta,ketika terjadi pembunuhan antar pasangan..?

Apakah itu Love ketika banyak terjadi Aborsi..?

Apakah itu Love ketika ruangan hotel beberapa waktu lalu ditemukan sepasang mayat bersimbah darah..?

Apakah itu semua "LOVE...?"

Kawan,
Lupakah kita,
Mengapa kita sampai berada di Negeri asing ini...?
Ingatkah kita siapa-siapa yang kita tinggalkan
demi untuk mencapai tempat ini..?

Terkenangkah,
Betapa sulit hingga sampai di hari ini..?
Hari dimana kita mulai menikmati hidup di Negeri asing yang sudah tidak asing lagi..

Dan.....
Baru-baru telah dikeluarkan
peraturan baru oleh MOM (Ministry Of Manpower) ;
Kementrian ketenagakerjaan Singapore..
Mulai thn 2013 seluruh TKW mendapat Offday setiap hari minggu, Apabila Agency dan atau Majikan melanggar akan dikenakan denda dan atau masuk penjara....

Kabar gembira,bukan...??

Entah mengapa penulis meragukan jika ini disebut kabar gembira..

Dengan Offday 1 kali 1 bulan saja, bahkan itu tidak merata,kejadian-kejadian yang bertopeng Love tadi banyak terjadi...
Bagaimana bila tiap minggu dan merata....??

Bayangan buruk terlintas dalam otak penulis..

Kecuali,

Ada pemantauan khusus
dari pihak-pihak tertentu,
yang bisa mengarahkan seluruh TKW yang ada di Singapore..
Seperti ;

* Kemana hari minggu itu..?
* Kegiatan wajib/Rutin..
* Belajar/Sekolah
* Dll..

Berpikir positif memang perlu, juga dalam hal ini..

Kawan,

Bagaimanapun berjalannya kehidupan ini,
Dimana kita menjalankan hidup,
Tidak terlepas dari kembali pada diri kita sendiri..

Jadilah seperti ikan di laut,
Meskipun seisi laut asin,namun ikan tidak ikut asin..

Seperti judul tulisan ini,
"Jaga Dompet depan dan Dompet belakang"
Dompet depan ditujukan pada kehormatan,,
Dompet belakang pada hasil keringatmu,...

Jagalah,
Karena untuk itu
Kau kesini..

~*
Continue reading →

Sepucuk Surat Yang Belum Terbaca

0 comments
 
**
Mungkin, disaat Surat ini terbaca, aku sudah tidak tampak oleh mata siapapun,namun aku tetap akan ada disebuah taman hati......

Memandangmu sebagai sahahabat, adalah mungkin kurang tepat..
Karena kau tidaj pernah perkenalkan aku kepada semua sebagai sahahabatmu..

Menganggapmu sebagai kekasih, jika saja itu boleh,ingin kulakukan dari awal.
Namun harus kusadari kembali, akankah kau perkenalkankan aku sebagai kekasihmu..?

Mengangapmu tak pernah ada..? Itu jauh lebih tak mungkin lagi,karena kau selalu ada,disetiap sadarku, bawah sadarku, tidak sadarku bahkan ketika aku tiada tampak lagi.
Kau tetap disana.

Jika aku diperkenankankan memilih,
aku akan memilih menjadi sahabatmu..
Karena aku tau arti sahabat.
Aku akan selalu ada untukmu,bahkan hingga aku tak tampak lagi..

Biarlah,mengenang waktu bersamamu,sebagai kenangan termanis dimasa itu.
Biarlah,asa yang terpendam,asa yang terungkap akan menjadi kenangan, akan ada walau aku sudah tak tampak lagi..

Menjadi sahabatmu jauh lebih indah,
Menjadi sahabatmu,jauh lebih ingin..
Menjadi sahabatku kulebih tau, kau memang pantas menjadi sahabatku..

Sahabatku,
Jika surat ini sampai ditanganmu,
Balaslah surat ini,
Hingga aku tahu,
Bahwa kau memang sahabatku..

~*
Continue reading →

MASIH MUSYAFIR

0 comments

**
Langkah pelan tertatih,
Ada lelah mengusik,
Ada letih menggelitik,
Ada jenuh menghampiri..

Bukan terhenti,
Tidak sirna asa,
Tak berarti berakhir,
Tiada merajuk manja..

Masih merajut asa,
Masih tetap melangkah,
Masih melanjutkan mimpi,
masih...

Doa dan Ikhtiar seiring,
Namun tapak itu tiada terlihat,
Trus telusuri jalan berundak,
Hingga diperbatasan..

Masih,
Musafir.....

~*
Continue reading →

Ketika Bait Pengakuan Terungkap

0 comments

**
Aku bersimpuh,
Dengan sekujur tubuh melebur,
Melemah,
Melunglai...

Airmata berderai tiada terbendung,
Sedu-sedan terisak,
Terbujur lemah...

Lidah pun kelu,
Tiada sebait pun terucap,
Terselubung kerapuhan..

Akhirnya organ tubuh lain yang merotas..
Hati merangkai kata..

Wahai Sang Maha di Maha..
Tlah tertimbun khilaf,
Menggunung salah,
Mendunia dosa...

Kuasakah kutukar semua itu dengan aroma Firdaus'Mu...?
Mungkinkah diri berharap tempat dimana Rasul'Mu bersemayam...??
Layak kah kehina-dinaan ini memimpikan pintu ampunan terkuak...??

Diri yang merasa berilmu,
Padahal hanya menjilat sampah ilmu yang berserakan..

Diri yang merasa bersih,
Yang nyata bermandikan kotoran dusta..

Diri yang berkoar berhati mulia, bertangan Dewa,berenergi super,
Padahal hanya secuil tindak sehamparan pujian diri..

Diri yang menimang sejuta pesona sekian anak manis,
Padahal hanya seorang Ibu yang menelantarkan si buah hati,titipan'Mu...

Diri yang puas dengan menyerahkan kepingan perak sebagai anak berbakti,
Padahal durhaka hati menguasai..

Diri yang mengaku tauladan bagi saudara,
Padahal buruk tingkah menjadi tontonan..

Diri yang merangkai cerita indah persahabatan,bersantun sapa dengan handai-taulan,
Padahal hanyalah bermanis bibir,pengarang cerita....

Aku di Hadapan'Mu..
Aku yang penuh iri dan dengki,
Aku yang bertengger dusta dan kebohongan,
Aku yang dikuasai Nafsu Riya,
Aku yang lalai dan alpa,
Aku yang teroles dosa bergelimangan,
Aku yang hina,nista, kotor..

Aku,
Aku,
Aku,

Namun kini di akhir bait suara hati'ku,
Kuyakini Engkau Maha di Maha,

Maha Pengampun,
Ada taubat'ku diakhir rasa hina'ku....

Ku yakin penuh keyakinan,
Engkau Maha Pengampun,

Sujud Taubat'ku ,ketenangan jiwa'ku...

~*
Continue reading →

ADA KERINDUAN DALAM BAIT DOA

0 comments
 
**
Butir-butir kata terangkai Dalam benak ,
Tertuang Dalam kalimat menghiba,
Bersuara Dalam iringan isak ,
Terucap "Aamiin" Dengan lirih...

Masa itu Akan kukenang,
Tuk mengais Makna yang tertinggal ,
Jejak itu sebagai petunjuk ,
Menuju jalan yang menjadi tujuan..

Diri Ini lemah Dalam mengarungi perahu sendiri,
Waktu yang beranjak kian ke Ufuk ,
Langkah perlahan tertatih ,
Terseok ,terpincang , terjatuh..

Tiadalah menyusut asa,
Tak bergeser ikhtiar,
Tidak bergeming ingin ,
Masih melangkah...

Santun ini bertahan ,
Impian pun belum Menepi,
Menunggu setengah Rindu,
Memikat Hati dengan doa...

Rindu yang merindui..

~*
Continue reading →
Monday, January 14, 2013

Tangisan Syiar Islam Jatuh Satu Persatu

0 comments
ILUSTRASI. (foto: Google)
ataku mulai berkaca-kaca, menahan tetesan air yang hendak jatuh ke pelupuknya. Meski tidak merasakan langsung, meski bukan melihat tayangan utuh. Hanya sedikit gemuruh semangat yang bisa saya lihat dari rekaman video yang di-download suamiku.

Sementara putri kecilku berada di barisan VIP, paling depan, di depan laptop tua suamiku. Sembari sesekali tangannya diangkat ke atas dan berkata, "Allahu akbar", dalam pelapalan lidahnya yang belum sempurna. Dia mengikuti setiap takbir yang terdengar dari riuhan suara yang memenuhi Gelora Bung Karno hari itu, dan seperti menyimak dengan khusyu taujih Ustadz Hilmi yang lantang keluar dari speaker laptop tua itu. Aaah gadis polos yang mungkin belum memahami setiap untaian kata yang terucap di sana, hanya semangatnya yang dia ikuti dan gerakan membahana yang membuatnya betah duduk di tempatnya.
Continue reading →
Tuesday, January 8, 2013

JANGAN REMEHKAN IBUMU

0 comments

SUBHANALLAH . . . JANGAN REMEHKAN IBU KITA

1. Wanita menggendong janin/buah hatinya dalam kandungannya selama +- 9 bulan 10 hari tanpa sedikitpun waktu melepaskannya. Jika diasumsikan rata-rata berat kandungannya adalah 1 kg maka selama itu wanita menggendong beban seberat (1kg x 30hari x 9bulan) + 10hari = 2.700 kg atau 2,7 Ton!!!. Sesudah melahirkan wanita masih saja menggendong bayinya, sedangkan seorang pria menggendong anaknya sebentar saja sudah merasa lelah, capek, dan lain-lain alasan.

2. Setiap hari seorang wanita memasak untuk dirinya dan keluarganya. Jika di asumsikan seorang wanita memasak mulai umur 17 hingga 55 (berarti 38 tahun) dan setiap hari diasumsikan ia memasak untuk 2 orang maka ia memasak sebanyak untuk 2 x 365 x 38 = 27.740 orang.

3. Setiap hari wanita membersihkan rumah/ tempat aktivitasnya misalnya menyapu. Misal diasumsikan setiap hari ia membersihkan ruangan/rumah berukuran 4 x 10 = 40 m2 dan ia menyapu sejak usia 15 tahun hingga 45 tahun (berarti 30 tahun) maka ia membersihkan seluas 40 x 365 x 15 = 219.000 m2. atau seluas 20 x lapangan sepakbola.

4. Jika setiap hari seorang wanita mencuci piring yang diasumsikan mempunyai tinggi tumpukan 20 cm dan mencuci selama 30 tahun maka tingginya mencapai 20 x 365 x 30 = 219.000 cm = 2.190 m atau sekitar 15 x tinggi monas atau 4x tinggi menara kembar Petronas malaysia. Belum ada bangunan di dunia yang mencapai tinggi 2.190 m.

5. Jika setiap hari seorang wanita mencuci baju dengan asumsi panjang jemuran 5 meter setiap hari maka selama 30 tahun panjang jemuran akan mencapai = 5 x 365 x 30 = 54.750 m = 54,7 km.

LUAR BIASA ....Dahsyatnya kekuatan seorang ibu (wanita). Tentu saja masih banyak lagi kekuatan ibu yang tidak terpikirkan oleh kita. Ketika melahirkan kita pun , seorang ibu menggunakan semua dayanya untuk membuat kita muncul dalam dunia ini, dengan kekuatan antara hidup dan mati.

Pernah mendengar pepatah “Dibalik kesuksesan seorang pria terdapat wanita hebat di belakangnya”. Pepatah ini ternyata juga benar, seorang ibu (wanita) mempunyai kekuatan tersembunyi untuk melakukan hal itu.

Ada suatu riwayat yang mengutamakan seorang ibu, menunjukkan bagaimana kedudukan ibu (wanita) dalam Islam itu mulia.

--- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu. (Shahih Muslim No.4621)

MULIAKAN...! HORMATI ....! & DO'AKAN SELALU IBUMU.......!

***

Semoga Bermanfaat ...

Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin …

---Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA---

(InsyaALLAH akan saya perbanyak catatan ini di grup kami (Saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran) dipersilahkan dengan senang hati bagi saudara-saudari yang mau menandai atau ngtag, SEMOGA BERMANFAAT dan TERIMA KASIH)
Continue reading →

Apresiasi

0 comments
Di antara Rima, Efoni, dan Kokofoni dalam Puisi
Oleh Usman D.Ganggang *)

Salah satu unsur penting  yang mendukung kehadiran sebuah puisi adalah unsur musikalitas. Dikatakan penting, karena  unsur ini merupakan unsur intrinsik ( = unsur yang membangun puisi yang datangnya dari dalam karya ) itu sendiri. Bahkan pada unsur inilah terletaknya ciri utama sebuah puisi.  Tanpa unsur ini, demikian Arsyad (1986: 2.21), rasanya tidak mungkinlah sebuah karya sastra disebut puisi.

Harus diakui, unsur bunyi yang dihadirkan penyair dalam puisinya memang bermaksud untuk menyarankan makna. Tetapi fungsi utama sebuah bunyi dalam puisi adalah untuk membangun musikalitas atau kemerduan. Kemerduan puisi merupakan ciri puisi yang paling dominan. Dari kemerduan ini pula dapat diketahui bahwa puisi yang disusun seorang penyair, berusaha menyarankan  makna kegembiraan, keceriaan, dan kehalusan yang disebut bunyi efoni ataukah bunyi yang menyarankan makna berat – berat, menyeramkan, mengerikan dan atau menakutkan yang sering disebut bunyi kokofoni.

Dalam unsur musikalitas inilah terdapat  masalah rima (persajakan atau persamaan bunyi) dan masalah  bunyi tadi  , yakni bunyi efoni dan kokofoni.  Rima atau persamaan bunyi itu terdapat dalam puisi dan biasanya terdapat secara vertikal ( = kata – kata di antara baris /larik yang satu dengan baris yang lainnya) juga secara horizontal (= pada kata – kata dalam sebuah baris/larik sebuah  puisi).

Rima atau persamaan bunyi ini akan lebih tampak pada karya sastra lama  yakni pantun. Ciri utamanya adalah  memiliki   sampiran ( = alam sebagai perlambang) kemudian menuju pada isi dari perlambang yang diungkapkan. Iya, pemantun akan berusaha mengambil alam sebagai simbol untuk membantu hadirnya sebuah makna (isi). Selain itu, dikenali dengan pola rimanya (persajakan) , yakni pola : a b a b. Perhatikan contoh berikut ini!

Anak ikan dipanggang  saja
Hendak dipindang tiada berkunyit
Anak orang dipandang saja
Hendak dipinang tiada berduit
Pada larik (=baris) pertama dengan larik ketiga ada persamaan bunyi a  (a) sedangkan pada larik kedua dan keempat ada persamaan bunyi  t (b). Jelasnya, pola persajakan pada pantun adalah : a b a b . Dalam pola lama, persajakan ini  jangan dilanggar karena kalau dilanggar akan menjadi tidak bernilai.

Selain persajakan atau persamaan bunyi, demikian Arsyad (1986: 2.24), maka  sebuah puisi dikatakan baik,  jika didukung pula oleh unsur bunyi. Unsur ini akan menjadi jauh lebih penting dari persajakan seperti terurai di atas tadi. Pasalnya,  di samping membangun musikalitas(kemerduan)  , unsur bunyi juga menyarankan makna – makna tertentu pada sebuah puisi. Dalam unsur bunyi terdapat dua bunyi yaitu efoni dan kokofoni. Bunyi efoni adalah bunyi yang menyarankan makna : kegembiraan, keceriaan, atau melambangkan kehalusan atau yang bersifat kecil. Contoh bunyi vokal : a, i, e. Untuk tidak sekedar omong berikut ini contohnya:

titip rindu
karya Sri Wulan Punyacerita

gerimis masih menari
sedang suara- suara letih jatuh
menyentuh  rasa merasuk jiwa
dan dingin menyeruak
hati beriak

kucukupkan gelisahku malam ini
juga rindu, di tepian sudut yakin menepi
maafkan jika aku hanya bisa menyenggol lirih
menitipkan rindu telah membuncah
sebab aku hanya lirih

tercipta dari rintihan nafas
menyeruak dari takdir sepi terkupas
membentuk lokus -lokus diri tanpa batas
terpajang di kosongan waktu
Dan sepi pun lengkap...
                                      Makasar, Jin69a_190809

Mencermati puisi karya Sri Wulan di atas, kita akan berdecak kagum, betapa “aku – lirik” berusaha untuk berkomunikasi dengan merdu. Dengan kehalusan rasa pada dirinya, dia  menyampaikan kehalusan rasanya melalui bunyi efoni (a, i,  e) dalam beberapa kata, dan kalau dihitung dengan cermat, betapa bunyi vocal  i, a, dan e yang dominan. Dengan menimbang makna bunyi efoni ini, kepada kita diberitahu penyairnya dalam puisinya bahwa “aku – lirik”(aku yang diceritakan)  dalam sepinya merindukan “dia – lirik” di seberang. Siapakah “dia = lirik”? Ya, bisa orangtua, bisa adik – kakak, bahkan bisa rindu kepada kekasihnya yang  tidak berkontak baik lewat surat maupun melalui HP.
Bandingkan dengan Puisi vanera el arj  dalam  “Dalam Rindu Pinta Cintaku

aku menyapamu lembut dengan desah jiwa sukmaku,
menembus haribaan suci dadamu,
kemudian lirih suaramu mengerang dalam telingaku,
aku menggelinjang dalam sabana anugrah terindah

gemetar bibir menyebut Asma
dalam pinta untuk cinta,
memuji setiap inci geletar hati,
menembus kalbu memburu kilatan biru

jika cinta membawa aku ke jurang nista,
duhai Kekasih,
bunuhlah cinta dalam diriku,
hingga tiada satu tempatpun untuknya

jika cinta mengantarku ke haribaanmu,
izinkan aku bahagia dengan cinta ini...
atas kerelaan

"kelam itu masih membalut kelopak hatiku
 adakah aku kan dapati senarai lentera di tengah kebutaan ini?"

terasa menindih, aku tertindih...
kini hujan, matahari tak lagi menampakkan diri
hanya bengis sadis lumpur dan cercaan cucuran atap
 aku menangis!!!
dalam sepi rindu pinta cintaku 

“Aku – lirik”(hamba)  dalam “Dalam Rindu Pinta Cintaku”, berkomunikasi dengan “DIA – lirik (Allah ). Dia takut, ngeri,bahkan seram dialami dalam pengembaraan imajinasinya. Karena itu, sebelum  “aku – lirik’ berpasrah total setelah tiba dari pengembaraannya dia masih bertanya dalam hatinya sebagai bahan introspeksi: / "kelam itu masih membalut kelopak hatiku/ adakah aku kan dapati senarai lentera di tengah kebutaan ini?"//. Dan tampaknya,”aku – lirik” menjawab sendiri :/ hanya bengis sadis lumpur dan cercaan cucuran atap/aku menangis!!!/dalam sepi rindu pinta cintaku//.Inilah inti kerinduan “aku – lirik” pada sang Kekasih (Allah). 

Vokal – vokal u yang melekat pada diksi yang tepat di atas, seakan memberitahu kepada penikmat bahwa “aku – lirik” dalam kondisi takut, ngeri, seram ketika berkomunikasi dengan Sang Kekasih (Allah). Kondisi kengerian, keseraman, serta ketakutan  yang diimbangi dengan kehadiran vocal u di dalamnya pertanda bahwa  betapa “aku – lirik” kian rindu untuk mengusir sepi yang  menyebabkan dia menangis. Kehadiran bunyi vocal  u (termasuk kalau ada kehadiran vocal  o) akan tercipta  bunyi “kokofuni” ( bunyi yang menyarankan makna kengerian, ketakutan, kegamangan,  serta keseraman).Nah sekarang coba dihitung  bunyi kokofoni dalam beberapa larik puisi  vanera el arj di atas? Pasti akan tampak dominan vocal u tinimbang dengan bunyi  i, e, dan a ( bunyi efoni) seperti spada puisi karya Sri Wulan dari Makasar.

Selain bunyi kokofoni dan efoni, juga dihadirkan rima (persajakan) dalam kedua puisi tersebut. Perhatikan pada larik/baris : / jika cinta membawa aku ke jurang nista,/duhai Kekasih,/bunuhlah cinta dalam diriku,/hingga tiada satu tempatpun untuknya//

 pada puisi  “Dalam Rindu Pinta Cintaku” karya vanera el arj  dan  pada “Titip Rindu” karya  Sri Wulan dari Makasar terbaca  juga:/ dan dingin menyeruak/hati beriak//. Kesemuanya  demi kemerduan  menuju makna  utuh .***)

*) adalah penyair kelahiran Bambor – Kempo NTT , dan kini berdomisili di Sadia 1 Kota Bima –NTB.
Continue reading →
Sunday, January 6, 2013

Kecantikan Suami dan Kegagahan Istri

0 comments
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Allah Azza wa Jalla dengan keindahan jiwa & raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan. Laki2 yg bijak akan berdampingan dg wanita bijak, tetapi kadang kala laki2 bijak diberikan wanita egois, agar ia mampu menjadi nahkoda dari nafsunya & wanita bijak diberikan laki2 arogan agar ia jadi penawar bisanya.

Kecantikan suami dan Kegagahan istri

Kecantikan Suami
Kecantikan seorang Suami bukan kepada rupa fisik tetapi pada murni rohani.
Suami yang cantik, adalah:
1) Suami yang mampu mengalirkan airmata untuk ingatan
2) Suami yang sedia menerima segala teguran
3) Suami yang memberi madu, setelah menerima racun
4) Suami yang tenang dan lapang dada
5) Suami yang baik sangka
6) Suami yang tak pernah putus asa Kecantikan Suami berdiri di atas kemuliaan hati.

Seluruh kecantikan yang ada pada Nabi Muhammad adalah kecantikan yang sempurna seorang Suami.

Kegagahan Istri
Kegagahan seorang Istri bukan fisik juga, tetapi pada kekuatan perasaan.
Istri yang gagah, adalah:
1) Istri yang tahan menerima sebuah kehilangan
2) Istri yang tidak takut pada kemiskinan
3) Istri yang tabah menanggung kerinduan setelah ditinggalkan
4) Istri yang tidak meminta-minta agar di penuhi segala keinginan.

Kegagahan Istri berdiri di atas teguh iman. Seluruh kegagahan yang ada pada Khadijah adalah kegagahan sempurna bagi seorang Istri.
Continue reading →
Sunday, December 30, 2012

== SERPIHAN RENUNGAN ==

0 comments


1st
jika anda benar, maka Anda tidak perlu MARAH
Dan jika ANDA SALAH, maka Anda TIDAK LAYAK MARAH

2st
Sabar dengan KEKASIH, itu namanya CINTA
Sabar dengan ORANG LAIN, itu namanya RESPECT
Sabar dengan DIRI SENDIRI, itulah KEPERCAYAAN DIRI


Continue reading →