TEMPO.CO, Bima - Markas kepolisian sektor Asakota, Resor Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mendapat teror bom berupa paket yang diduga berisi bom buku, sekitar pukul 10.15 Wita hari ini, Rabu, 9 Januari 2013.
Paket tersebut diterima polisi yang sedang piket, Brigader Satu Irfan, Merasa alamat penerima dan pengirim tidak jelas, dia melaporkan paket itu ke Polres Kota Bima.
Kepolisian Resor Bima langsung menerjunkan tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) untuk mengamankan dan memeriksa isi paket buku yang disangka bom tersebut.
Kepala Polsek Asakota, Inspektur Satu Mulyono mengatakan, Jihandak memeriksanya dan belum bisa dipastikan apakah paket yang dikirimkan ke Polsek Asakota itu berisikan bom. "Biarkan tim Jihandak Brimob yang bongkar," katanya, di lokasi kejadian, tadi pagi.
Menurut dia, paket yang dikirim ke Polsek berbentuk buku dan pertama kali diterima anggota Polsek yang piket. Paket tersebut diletakkan di tiang bendera, lalu karena dicurigai, bom lalu dipindahkan ke bawah pohon asam samping kanan Mapolsek. Tim penjinak bom lalu segera dihubungi.
Kecurigaan dari pihak Polsek paket buku berisi bom, kata Mulyono, sangat beralasan. Sebab, alamat pengirim dalam paket dengan alamat tanda terima ekspedisi tidak sesuai. "Kecurigaan itu sangat beralasan," katanya.
Paket buku tersebut, ia menambahkan, telah diamankan, dan sesuai dengan prosedur akan dibuatkan berita acara dan dikembalikan ke Polresta Bima. Polisi akan menyidik siapa pengirim paket tersebut.
AKHYAR M NUR