Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Thursday, May 3, 2012

FOR MY LOVE PARENT'S

0 comments

EMPAT MEI UNTUK AYAH
ANTARA BAHAGIA DAN DUKA
Aba Adith Ajha
****************************
(Hantaran),
Melajumu amat cepat awak waktu
Selangkah genap Bulan kedua belas
Berpacu melalui lurusnya jalan hidup
sampailah ditahun duaribu dua belas

Ingatku di duapuluh lima tahun yang lalu
Saat ibu pertama mengenalkanku pada dunia baru
saat ayah pertama mendengungkan azan ditelingaku
saat ibu menggendong dan menyusuiku
saat ayah & ibu merawat dan membesarkanku

ku lihat berjuta-juta warna hiasi bola mataku
ku rasakan luapan kasih dan sayang menjamah dihidupku
walau suka dan bahagia menjadi iring-iringannya
kian kulalui indah bersama dan dan terus bersama

(Kembali),
lembaran yg begitu lama ku lipat
kerelaan setahun lama ku pegang erat
bersama dan berlalu angan yang kian ketat
kepedihan kembali mendesak dan kian mendekat.

saat dimana memori memaksaku membuka
selama raga bersamamu indah
sejagad menyaksikan betapa itu hidup
digembleng derita yang tak kunjung pudar kau rasa

(kenapa ayah?)
membiarkan derita menjadi cinta buatmu
membiarkan sengsara menjadi sahabatmu
membiarkan duka menjadi tetesan darahmu
membiarkan pahit menjadi jiwa masamu

(hanya untukku?)
yang kau lahirkan lewat rahim ibuku
yang kau hidupkan lewat keringat perihmu
yang kau banggakan lewat jerih dan payahmu
yang kau muliakan lebih daripadamu

(apa balasanku?)
Hanya kesusahan?
Hanya penderitaan?
Hanya kesengsaraan?
Hanya kedurhakaan?
(Maafkan aku ayah?)
Maafkan atas kekhilafanku, membiarkanmu tidak terjamah
Maafkan atas kebodohanku, membiarkanmu tidak bahagia
Maafkan atas kelemahanku, membiarkanmu tidak berdaya
Maafkan atas kekuranganku, membiarkanmu tidak sejahtera

(kenangku),
detik-detik dimana engkau ku kenang wahai jiwa
aku berpacu bersama jarak yang membentang
ku tancap kecepatan yang tak tersadar mata
ku lawan kepedihan yang berpadu dan ketakutan

berbagai lafal ku ucapkan,,
berbagai pujian ku khaturkan padaNya
tak kuasa, ku saksikan kenyataan hari itu
malaikat penggenggam jiwa
ku saksikan diri datangnya perlahan
menjemput dan membawamu pulang

(ikhlasku?)
ku coba tersenyum saat jiwanya ku lepas
lara hati menangis melepasnya perlahan
betapa tak berdayanya aku ingin memelukmu
betapa tak kuasanya aku ingin menjamahmu
kehendak takdir-Nya-lah ku cukupkan kerelaan akhirnya
harap semoga Rabb mempertemukan kasih sayang anak dan ayahnya.

Ya Allah,
Ampuni Hamba,
Ampuni Kedua Orang Tua Hamba,
Sebagaimana mereka telah mengasihi dan menyayangi hamba,
Sewaktu kecil hamba,
Amiin… Ya Rabby…


Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com