Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Tuesday, May 29, 2012

HUKUM LASKA

1 comments

Apa sih HUKUM LASKA itu ?
*********************
Jarak episentral dapat dihitung dengan menggunakan :
Rumus Hukum Laska, D = {(S – P) – 11} x 1 Megameter
Keterangan:
D= Jarak episentral
S – P= selisih waktu antara gelombanga primer dan sekundernya yang dicatat pada sismograf dalam satuan menit.

11= Satu menit merupakan pengurangan tetap.
1 megameter = 1.000 kilometer.

Sumber Lain :
HUKUM LASKA:
HUKUM LASKA = {( S-P )-1}x 1000 km = delta, menunjukan jarak gempa ke episentrumS = saat tibanya gelombang sekunder (S) pada seismograf P = saat tibanya gelombang primer (P) pada seismograf

Contoh soal :
Di stasiun gempa seismograf tercatat gelombang primer pada pukul 04:26'12" dan gelombang sekunder pada pukul 04:32'42". Jarak episentrum dari stasiun pencatat adalah....
Jawab : 5500 Km

--- semoga bermanfaat---

Continue reading →
Sunday, May 27, 2012

My Dear,,, Wiss All The Best

0 comments

My Dear
*********

Dulu kau rapuh, tapi kini kau teguh,
Dulu kau tersayat, tapi kini kau punya sahabat,
Dulu kau menghilang, tapi kini kau datang melintang,
Dulu kau bersedih gulana, tapi kini kau bersenang dan ria.

Langkahku padu,
Beradu di masa antara waktumu dan waktuku
Tak henti ku hitung jari
Ku liat butiran angka didinding kamarku
Tak Jeda ku liat masa
Ku liat putaran waktu disisi hidupku

Wahai bidadari penghuni sepi rantauan
Aku rindu senyummu di depan mata menanti
Wahai putri penjelajah luas samudera
Aku rindu bahagiamu di hadapan raga tegap berdiri

Ingat akan harapmu diakhir windu
Putri penantian nan jauh disana,
Dua butir jiwa berwajah bahagia namun lugu
Kau titipkan diraga penghuni samping kiri tanganku
Nian menagih janji akan hadir sang ibu

Waktu berjalan tanpa pernah menitipkan isyarat
Hendak memberi belajar akan bait-bait hati yang pernah tersayat
Aku rindu hati di tengah penantian yang terbentang jarak
Sampai kau tiba dicelah perapian yang dulu memaksamu beranjak

--coming soon---





Continue reading →
Friday, May 25, 2012

HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)

0 comments
HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)
=Neeisyah Khairunnisah=
1akta bahwa massa zat-zat bersifat kekal, pada awalnya belum dapat diketahuikarena keterlibatan gas dalam suatu reaksi belum dipahami, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) seorang ahli Kimia Perancis berhasil menjelaskan keterlibatan gas dalam suatu reaksi kimia.
Eksperimen Lavoisier

Lavoisier memanaskan 530 gram merkuri dalam wadah tertutup. Wadah itu terhubung dengan udara dalam selinder ukur. Diakhir eksperimen, ternyata volum udara dalam selinder telah berkurang sebanyak 1/5 bagian. Sedangkan merkuri berubah menjadi calx merkuri dengan massa sebesar 572,4 gram atau terjadi penambahan massa merkuri sebanyak 42,4 gram. Besarnya penambahan ini ternyata sama dengan 1/5 bagian udara yang berkurang dalam selinder.
Logam Merkuri        +       1/5 bagian udara   ->   calx merkuri
   530 gram                          42,4 gram                        572,4 gram
Kemudian Lavoisier memanaskan kembali calx merkuri tersebut. Diakhir reaksi, ia memperoleh kembali logam merkuri dan 1/5 bagian udara yang hilang tadi, dengan total massa sama dengan massa calx merkuri.
calx merkuri     ->    Logam Merkuri        +       1/5 bagian udara
 572,4 gram                530 gram                           42,4 gram
Dari hasil eksperimen ini dan banyak eksperimen lainnya, Lavoisier menemukan bahwa di dalam suatu reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat-zat. Berdasarkan hal ini, ia merumuskan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) yang berbunyi:
gb1
"Di dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama"

Continue reading →

MAKALAH KOLOID TUTUT INDRIATI

0 comments






MAKALAH
 








KIMIA

“SISTEM KOLOID”



DISUSUN OLEH :

KELAS XI-IPA-6

SMAN 1 DOMPU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid.
 Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.  
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.
B.     Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan makalah ini kita dapat:
1.       Menjelaskan tentang definisi, pembagian, sifat-sifat sistem koloid
2.     Menyebutkan komponen-komponen system koloid
3.     Mempraktekkan proses kerja system koloid.

C.     Rumusan Masalah
Dari tujuan makalah seperti yang disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang hendak dibahas dalam makalah ini, antara lain :
4.     Pengertian system koloid
5.     Komponen-komponen pengelompokkan system koloid
6.     Sifat-sifat system koloid
7.     Manfaat koloid



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Koloid
 Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.  
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.
B.     Komponen Dan Pengelompokan Sistem Koloid
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dangan ukuran tertentu dalam medium pendespersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendespersikan disebut medium pendispersi.
  1. Pengertian koloid
Koloid adalah suatu suspensi partikel-partikel kecil yang mempunyai ukurantertentu dalam suatu medium kontinyu.
  1.  Macam-macam Sistem dispersi
 Berdasarkan perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dapatdibedakan menjadi:
a.      Dispersi kasar  (suspensi) adalah partikel-partikel zat yang didispersikanlebih besar daripada 100 milimikron.
b.     Dispersi halus adalah partikel-partikel zat yang didispersikan berukuranantara 1 sampai dengan 100 milimicron.
c.      Dispersi molekular  (larutan sejati) adalah partikel-partikel zat yangdidispersikan lebih kecil daripada 1 milimicron.



C.     Sifat-sifat koloid
Beberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
1.       Efek Tyndall 
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2.      Gerak Brown
 Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam sistem koloid.
Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
3.     Diffusi dan Filtrasi
 Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Halini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan denganpartikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkanpartikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.
4.            Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan dirizat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikelkoloid dengan ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
a)     Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikelkoloid netral.
b)    Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c)     Lapisan ion luar 
5.     Kestabilan koloid
Kesetabilan koloid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid.Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid
6.     Elektroforesis
 Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir kemasing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yangbermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif.
7.     Koloid Pelindung
 Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proseskoagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yangdigunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
8.      Dialisis
 Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertasperkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang mengalir 
9.     Koloid Liofil dan koloid
Liofob Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnyacairan atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai solliofiatau sol liofob. Solliofiadalah sol di mana fase terdispersinya senang akan mediumpendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau dayatarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Solliofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinyakurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).
D.     PEMBUATAN SISTEM KOLOID
Reaksi dekomposisi rangkap
Misalnya:
o       Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang;
As2O3 (aq) + 3H2S(g) à As2O3 (koloid) + 3H2O(l)
(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)
o       Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer;
AgNO3 (ag) + HCl(aq) à AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
Pemanasan nitrat
Jika dipanaskan, kebanyakan nitrat cenderung mengalami dekomposisi membentuk oksida logam, nitrogen dioksida berupa asap coklat, dan oksigen.
Sebagai contoh, nitrat Golongan 2 yang sederhana seperti magnesium nitrat mengalami dekomposisi
Pada Golongan 1, ithium nitrat mengalami proses dekomposisi yang sama - menghasilkan lithium oksida, nitrogen dioksida dan oksigen.

Akan tetapi, nitrat dari unsur selain lithium dalam Golongan 1 tidak terdekomposisi sempurna (minimal tidak terdekomposisi pada suhu Bunsen) - menghasilkan logam nitrit dan oksigen, tapi tidak menghasilkan nitrogen oksida.
Semua nitrat dari natrium sampai cesium terdekomposisi menurut reaksi di atas, satu-satunya yang membedakan adalah panas yang harus dialami agar reaksi bisa terjadi. Semakin ke bawah golongan, dekomposisi akan semakin sulit, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi.
Pemanasan karbonat
Jika dipanaskan, kebanyakan karbonat cenderung mengalami dekomposisi membentuk oksida logam dan karbon dioksida.
Sebagai contoh, karbonat Golongan 2 sederhana seperti kalsium karbonat terdekomposisi sebagai berikut:
Pada Golongan 1, lithium karbonat mengalami proses dekomposisi yang sama - menghasilkan lithium oksida dan karbon dioksida.
Karbonat dari unsur-unsur selain lithium pada Golongan 1 tidak terdekomposisi pada suhu Bunsen, walaupun pada suhu yang lebih tinggi mereka akan terdekomposisi. Suhu dekomposisi lagi-lagi meningkat semakin ke bawah Golongan.

E.     KEGUNAAN KOLOID
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
          Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Jenis industri
Contoh aplikasi
Industri makanan
Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan tubuh
Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat
Cat
Industri kebutuhan rumah tangga
Sabun, deterjen
Industri pertanian
Peptisida dan insektisida
Industri farmasi
Minyak ikan, pensilin untuk suntikan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:
1.       Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2.     Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.


3.     Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+   +   3H2O     à    Al(OH)3   +      3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
§         Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid. Dapat diamati dari samping sifat partikel koloid ini disebut efek Tyndall.
§         Jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata partikel koloid senantiasa bergerak dengan gerak patah-patah yang disebut gerak Brown. Gerak Brown terjadi karena tumbukan tak simetris antara molekul medium dengan partikel koloid.
§         Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lainpada permukaannya, dan oleh karena luas permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar.
§         Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid membuat partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Muatan koloid menyebabkan gaya tolak-menolak di antara partikel koloid, sehingga menjadi stabil (tidak mengalami sedimentasi).
§         Muatan partikel koloid dapat ditunjukkan dengan elektroforesis, yaitu pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.
§         Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit  akan menetralkan muatan koloid, sehingga faktor yang menstabilkannya hilang.
§         Campuran koloid dapat dipisahkan dari ion-ion atau partikel terlarut lainnya melalui dialisis.
§         Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya; sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya tersebut tidak ada atau sangat lemah.
§         Banyak sekali produk industri dalam bentuk koloid, terutama karena dengan bentuk koloid, maka zat-zat yang tidak saling melarutkan dapat disajikan homogen secara makroskopis.
§         Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid, yaitu adsorpsi dan koagulasi. Pada pengolahan air bersih digunakan tawas (alumunium sulfat), kaporit (klorin) dan kapur.
§         Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi, bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya. Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul mengalami agregasi (pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid.
§         Sabun dan detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang fungsinya mengelmusikan lemak ke dalam air.
§         Asbut adalah suatu bentuk pencemaran yang merupakan sistem koloid.
B.     Saran/Kritik
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Perlu kami sampaikan juga bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak dijumpai kekurangan dan bagian-bagian terpenting yang belum sempat dimasukkan. Oleh karena itu, kami membutuhkan, masukkan berupa saran dan kritik, dalam rangka pengupayakan perbaikan dari isi makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Soma, Wayan. 2004. Panduan Belajar  Kimia Kelas XI semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam. Singaraja:---------.

Nana Sutresna, Drs. 2003. Pintar  Kimia Jilid 3 untuk SMU Kelas 3. Jakarta : Ganeca Exact. Michael

Purba, Drs. 1995. Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 2 Jilid 2 A. Jakarta : Erlangga.

Permana Dedi. 2003. Intisar  Kimia SMU ± cet. III revisi. Bandung: Pustaka Setia.


Continue reading →
Thursday, May 24, 2012

“MENGELOLA DAN MENCETAK DOKUMEN”

0 comments







MAKALAH
 








KPI

“MENGELOLA DAN MENCETAK DOKUMEN”



 






















DISUSUN OLEH :

S U H A R T I
KELAS XI




SMK FARMASI MANGGELEWA
TAHUN AJARAN 2011-2012


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam juga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kalimat Efektif”. Merupakan resensi singkat dari Modul 2 tentang Keterampilan Dasar Menulis.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Menulis di perkuliahan UPBJJ UT Mataram Pokjar Kec. Madapangga.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.


Wassalam

Penyusun


DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.     Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Gagasan yang jelas hanya diungkapkan dengan kalimat yang jelas pula, yakni kalimat efektif. Pendengar atau pembaca tidak akan dapat memahami gagasan penulis apabila tidak diungkapkan dengan kalimat yang jelas. Karena itu, kalimat efektif dapat diberi pengertian sebagai kalimat yang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan gagasan penutur sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami gagasan yang terungkap dalam kalimat itu sebagaimana gagasan yang dimaksud oleh penutur.
Dalam penggunaan bahasa tulis, kalimat efektif menjadi unsure pengungkap gagasan yang penting dan strategis. Kalimat efektif menjadi unsure yang berguna untuk menghindar kesalahan pemahaman pembaca. Kesalahan pemahaman itu tidak dapat dikendalikan karena pembaca tidak berhadapan dengan penulis. Pembaca hanya dihadapkan dengan teks tulis. Kehadiran pembaca hanya diwakili oleh teks tulis itu. Hal itu sangat berbeda dengan penggunaan bahasa lisan. Dalam penggunaan bahasa lisan, kesalahan pemahaman pendengar dapat dikendalikan karena sangat mungkin pembicara mengetahui segera adanya kesalahan itu. Dengan demikian, pembicara dapat memberikan koreksi kesalahan pemahaman itu dengan mengungkapkan. Kembali gagasannya dengan kalimat yang lebih jelas, atau dengan memberikan penjelasan tambahan.
Ingatlah bahwa sebuah gagasan hanya akan dapat dipahami dengan baik oleh mitra tutur apabila gagasan itu diungkapkan dengan jelas. Berdasarkan uraian di atas, dengan menelaah uraian dan melakukan latihan-latihan yang disiapkan dalam modul ini.

 

B.     Tujuan

Secara umum tujuan penyusunan makalah ini kita dapat membuat kalimat efektif dalam karangan. Secara khusus, kita diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan berikut :
1.      Dapat menggunakan kalimat kata dengan tepat dalam kalimat.
2.      Dapat mengembangkan kalimat efektif dalam karangan.

C.    Rumusan Masalah

Yang hendak dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pilihan kata dan pengembangan kalimat efektif dalam karangan.

 

 



BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    PILIHAN KATA
  1. Penggunaan Kata-kata bersinonim
Dalam setiap bahasa, sangat lazim ditemukan kata-kata yang bersinonim. Sehubungan dengan itu, perlu dipahami kategori kata yang bersinonim agar dapat memilih salah satu anggota sinonim itu dengan tepat. Pertama, sinonim yang dihadapi adalah sinonim yang salah satu anggotanya bermakna lebih umum, sementara yang lain lebih khusus. Ukurannya adalah keluasan kandungan makna : kata yang umum memiliki makna lebih luas daripada anggota sinonim yang lain, sebagaimana yang terdaftar pada daftar berikut.
Bermakna Umum
Bermakna Khusus
Buku
Pemberian
Bersenang-senang
Bersekolah
Ujian
Guru
Pelajar/siswa
Kitab
Sedekah
Berpesta
Berkuliah
Tentamen
Dosen
mahasiswa

Menghadapi kata-kata yang demikian, perlu kita pertimbangkan prinsip-prinsip penggunaan kata dengan memilih kata yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi, perhatikan contoh berikut:
a.       Anak saya tidak dapat menghadiri pesta itu karena ada ujian.
b.      Anak saya dapat menghadiri pesta itu karena ada tentamen.
Kedua, jenis sinonim yang dihadapi adalah sinonim perbedaannya terletak pada intensitas makna. Dalam hal demikian, salah satu anggota sinonim bermakna intensif daripada makna kata yang lain. Perhatikan daftar sinonim berikut:
Lebih Intensif
Kurang Intensif
Meneliti
Memeriksa
Melihat
Menjenguk
Mengganggu
Memeriksa, mempelajari
Melihat
Melirik
Menengok
mengacau



Ketiga, jenis sinonim yang dihadapi adalah sinonim yang perbedaannya terletak pada makna emotifnya. Dua kata atau lebih memiliki makna yang hamper sama, dan perbedaannya pada tingkat makna emotifnya, sebagaimana dapat terlihat pada daftar berikut:

Lebih Emotif
Kurang Emotif
Begis
Nyaman
Duka
Ikhlas
Kejam
Enak
Sedih, susah
Lega

Ke empat, kata-kata bersinonim yang dihadapi berbeda dalam penggunaan umum dan teknis. Dalam hal ini, satu anggota kaya yang bersinonim itu berlaku pada penggunaan bahasa dalam ragam komunikasi umum, sedangkan kat ayang lain berlaku dalam ragam bahasa teknis. Ragam bahasa teknis itu adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang ilmu tertentu. Berikut contoh pilihan kata yang dimaksud :
Umum
Teknis
Dubur
Urine
Nomina
Verba
Mutasi
Amputasi
Renovasi
Anus
Air kencing
Kata benda
Kata kerja
Perpindahan
Potong
Perbaikan

Kelima, jenis sinonim yang dihadapi memiliki perbedaan tingkat kebakuannya. Dalam hal ini, kita tidak dihadapkan pada pilihan kta yang benar dan yang salah, tetapi pada kata yang baku dan kata yang tidak baku.
Berikut dipaparkan kata berciri baku dan tidak baku berdasarkan pilihan leksikon.
Leksikon Baku
Leksikon tidak baku
Berkata
Membuat
Hanya
Tetapi
Karena
Beri
Sudah
Tidak
Bagi
Lepas
Suku cadang
Bilang
Membikin
Cumak, cumin
Tapi
Lantaran
Kasi, kasih
Udah
Nggak, ndak
Buat
Copot
Onderdil
Ada juga kebakuan yang dilihat dari segi bentukan kata, seperti berikut :
Bentukan Baku
Bentukan Tidak Baku
Bercerita
Berdagang
Bernyanyi
Berpindah
Membantah
Mendapatkan
Mengapa
Mengelola
Melarang
Mencuci
Terjatuh
Terbentur
Tertabrak
Bertabrakan
Cerita
dagang
nyanyi
pindah
mbantah
dapat
ngapain
ngelola
ngelarang
nyuci
jatuh
kebentur
ketabrak
tabrakan

  1. Penggunaan kata secara hemat
Penghematan tidak hanya berlaku pada pengelolaan biaya. Penghematan juga berlaku pada penggunaan bahasa. Pada penggunaan bahasa penghematan itu ditandai oleh penggunaan kata.
Ada norma yang dapat digunakan untuk melihat penghematan penggunaan kata, yakni tingkat kemubaziran kata. Semakin tinggi tingkat kemubaziran kata, semakin tinggi pula ketidakhematan kata yang anda gunakan. Norma itu juga dapat digunakan untuk mengukur kehematan suatu kata dalam kalimat.
  1. Penggunaan kata secara konsisten
Kata-kata yang digunakan dalam kalimat memenuhi syarat konsitensi apabila kata-kata digunakan untuk mengungkapkan gagasan secara setia. Ingatlah bahwa kata yang bersinonim mutlak secara teoritis tidak ada. Karena itu, pemertahan gagasan hanya dapat dilakukan dengan penggunaan kata secara setia.
Pemertahan kata alam penggunaan demi konsistensi itu sangat ketat pada penggunaan istilah. Dalam ragam bahasa teknis terdapat kemungkinan kata-kata istilah teknis yang bersinonim.
  1.  

B.     PENGEMBANGAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN
  1. Melakukan blok pada teks
Blok adalah suatu istilah yang sering digunakan dalam proses editing dokumen. Tujuan dari melakukan blok adalah untuk menandai atau memilih teks tertentu. Jika kita ingin meng-copy, memindahkan, atau menghapus suatu teks, maka sebaiknya kita menandai teks tersebut terlebih dahulu dengan tujuan untuk mempercepat proses. Menandai teks berarti kita memblok teks tersebut. Untuk menandai suatu teks dapat dilakukan dengan menggunakan keyboard, mouse, atau kombinasi keduanya.’
  1. Menghapus teks
Beberapa perintah yang dapat digunakan untuk menghapus teks.
a.       Klik ikon cut pada toolbar.
b.      Tekan tombol Backspace pada keyboard.
c.       Tekan tombol Delete pada keyboard.
d.      Tekan tombol Ctrl + Backspace.
e.       Tekan tombol Ctrl + Delete.
  1. Memindahkan teks
Untuk memindahkan teks kamu dapat menggunakan fasilitas menu, Shortcut key, Standard toolbar, dan drag and drop.
  1. Menyalin teks
Seperti memindahkan teks, untuk menyalin teks padadokumen kamu juga dapat menggunakan menu edit, Shortcut key, Standard toolbar, dan drag and drop.
  1. Membuat huruf kapital atau kecil.
Apabila kamu ingin melakukan perubahan huruf kapital atau huruf kecil pada teks maka dapat àdilakukan dengan bantuan kotak dialog Change case melalui menu format  Change case.


C.    Mengatur Tata Letak Dokumen
Pengaturan tata letak dokumen dapat dilakukan melalui kotak dialog Page setup yang  Page setup.àdapat di akses melalui menu File.

D.    Menggabungkan Dua Dokumen Atau Lebih
Langkah – langkahnya sebagai berikut.
  1. Pastikan dokumen pertama aktif.
  2. Posisikan kursor pada tempat file yang akan digabungkan atau ditempatkan.
  3. Pilih menu Insert
  4. Pada kolom Look in, tentukan direktori tempat file yang akan disisipkan.
  5. Pastikan tipe file yang akan disisipkan didukung oleh Microsoft Word Xp.
  6. Klik nama file yang akan kamu sisipkan yang akan ditampilkan pada kotak file name.
  7. Tekan tombol insert untuk menyisipkan file tersebut.

E.     Membuat Nomor Halaman
Untuk memberi nomor halaman pada dokumen, langkah – langkah sebagai berikut.
  1. Buka dokumen yang akan diberi nomor halaman.
  2. Pilih menu Insert > Page numbers.à2.
  3. Untuk melakukan penomoran halaman, klik tombol Format yang akan menampilkan kotak dialog Page Number Format.
  4. Klik tombol ok. Selanjutnya, kotak dialog Page Number Format akan ditutup.
  5. Klik tombol ok pada kotak dialog Page Numbers setelah pengaturan nomor halaman selesai.

F.     Membuat Header dan Footer
Langkah – langkahnya sebagai berikut.
  1. Pilih menu View. > Header and Footer.à
  2. Microsoft Word akan menampilkan toolbar Header and Footer.
  3. Pada kotak Header and footer, ketikkan teks yang diinginkan. Bisa juga berupa grafik, tabel, gambar, atau waktu.
  4. Untuk keluar dari kotak Header and Footer, klik tombol close.
  5. Jika ingin mengahapus isi Header and Footer, hapuslah isi kotak header and footer tersebut menggunakan tombol Delete pada keyboard.



G.    Mencetak Dokuman
Langkah – langkahnya adalah :
  1. Pilih menu file > Print atau menekan tombol Ctrl + P pada keyboard.à
  2. Pada bagian page range, tentukan halaman mana yang ingin di cetak.
  3. Kotak Print what, menentukan bagian yang ingin dicetak.
  4. Kotak Print, pencetakan untuk semua halaman, halaman genap, atau, ganjil saja.
  5. Setelah pengaturan pencetakan dokumen selesai dilakukan, klik tombol ok.

H.    Menggunakan fasilitas Find, Replace, dan Go To
  1. Fasilitas find
Untuk mencari kata atau potongan kata tertentu, kamu dapat menggunakan fasilitas find. Fasilitas find akan mencocokan kata atau potongan kata yang sesuai dengan sebuah kalimat, paragraf, dan naskah tulisanmu.
  1. Fasilitas replace
Untuk mencari atau mengganti suatu teks pada naskah, dapat memanfaatkan fasilitas replace.
  1. Fasilitas Go To
Jika kamu mempunyai dokumen yang cukup besar dan kamu ingin menuju halaman tertentu, kamu cukup menggunakan fasilitas Go To untuk menuju halamn tersebut. Fasilitas Go To digunakan untuk berpindah secara cepat ke lokasi yang kamu inginkan.

I.       Menyisipkan Lambang dan Karakter Khusus
Langkah – langkahnya adalah ;
  1. Letakkan kursor pada tempat dimana kamu akan menyisipkan lambang atau karakter khusus.
  2. Pilih menu Insert > Symbol.à2.
  3. Pada kotak pilihan Font, kamu dapat memilih font yang mempunyai lambang atau simbol yang akan kamu sisipkan.
  4. Klik tombol Insert.
  5. Setelah selesai klik tombol close.

J.      Memanfaatkan Clip Art
Untuk menyisipkan gambar ke dalam dokumen, Microsft Word menyediakan fasilitas Clip Art. Kamu dapat menyisipkan gambar yang terdapat pada library Microsoft Word atau gambar yang dimasukan melalui scanner dan kamera digital.



K.    Menyisipkan Objek
Untuk menyisipkan objek tertentu melalui fasilitas Create new, kamu dapat melalui langkah – langkah berikut.
1.      Tempatkan kursor pada lokasi dimana objek yang akan ditempatkan pada dokumen.
2.      Pilih menu Insert > Object.
3.      Kamu dapat memilih tipe objek yang akan kamu sisipkan pada dokumen melalui kotak object type.
4.      Klik tombol ok.
5.      Selanjutnya, akan ditampilkan suatu windowbaru sesuai dengan tipe objek yang kamu pilih.

L.     Menggunakan Hyperlink
Hyperlink merupakan suatu hubungan ke tempat lain. Apabila kamu mengklik suatu hyperlink maka suatu browser akan mengarah ke tempat yang ditujudam menampilkannya dilayar. Suatu hyperlink dapat berupa gambar.


PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam mengelola dan mencetak Data, dikenal istilah File System yaitu struktur penanaman, penyimpanan, dan pengelolaan file secara keseluruhan. File system ada bermacam-macam, tergantung pada system operasi yang digunakan. Sebagai contoh: Windows mengenal tiga file system, yaitu Fat, Fat32, dan NTFS.
Di samping itu, dikenal juga istilah backup berarti membuat duplikat data di lokasi lain untuk mencegah kerusakan atau kehilangan data. Proses Backup Data dapat kita lakukan secara Manual atau otomatis. Cara manual dilakukan dengan mengkopi data ke dalam hardddisk atau media penyimpanan lain, sedangkan cra otomatis akan dilakukan oleh sebuah sistem backup terintegrasi yang akan bekerja sendiri, baik dalam keadaan normal maupun dalam situasi genting.
Ada banyak pilihan dan metode yang dapat digunakan untuk membackup data. Sistem operasi misalnya Windows, memiliki sebuah utilitas untuk melakukan backup. Kita juga dapat menggunakan software khusus untuk keperluan lain.
B.     Saran / Kritik
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Perlu kami sampaikan juga bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak dijumpai kekurangan dan bagian-bagian terpenting yang belum sempat dimasukkan. Oleh karena itu, kami membutuhkan, masukkan berupa saran dan kritik, dalam rangka pengupayakan perbaikan dari isi makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA


Kristianto Joedhy. 2009. Manajemen File. Jakarta Press. Jakarta
____http://mf-eko.blogspot.com/

Continue reading →