Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Thursday, May 3, 2012

PESAN PENDIDIKAN ALA NABI MUHAMMAD SAW > Bag II

0 comments
33 Pesan Pendidikan Nabi Muhammad SAW . Bag. II
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Tidak ada warisan yang ditinggalkan seorang ayah kepada anaknya yang lebih baik daripada budi pekerti yang luhur.” (Al Mu’jam al Ausath, juz 4, hadis no.3658)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Hak anak yang ada pada seorang ayah adalah mengajarinya cara menulis, cara berenang dan cara memanah. Dan hendaknya ayah tersebut mewariskan harta yang halal padanya.” (As Sunan al Kubra’, juz 10, hal.26)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Bagi seorang bayi, tidak ada susu yang lebih baik untuknya daripada susu ibunya.” (‘Uyun Akhbar ar Ridha, juz 2, hal.34)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Hati-hatilah, jangan sampai anak-anak kalian disusui oleh pelacur dan wanita gila karena air susu itu (karakter wanita yang menyusui tersebut) akan menular.” (Tuhaful ‘Uqul, hal.105)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Janganlah kalian susukan anak-anak kalian pada wanita-wanita yang bodoh dan wanita-wanita yang memiliki gangguan di matanya (matanya lemah) karena air susu itu menular.” (‘Uyun Akhbar ar Ridha, juz 2, hal.34)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Didiklah anak kalian atas tiga hal : Mencintai Nabi kalian, mencintai ahlulbait (keluarganya) dan membaca Al Qur’an.” (Ash Shawa’iq al Muhriqah, hal 172)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa mendidik anak kecil hingga ia dapat mengucapkan “lailaha-illallah” maka Allah tidak akan menghisab (amal)nya.” (al Jami’ ash Saghir, juz 2, hal 603)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “lailaha-illallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah “lailaha-illallah”. Sesungguhnya barang siapa awal pembicaraannya “lailaha-illallah” dan akhir pembicaraannya juga “lailaha-illallah” kemudian ia hidup selama seribu tahun maka dosa apapun tidak akan ditanyakan kepadanya. (Sya’bul Iman, juz 6, hal.398 dari Ibn Abbas)
*********************************************
-> Imam al Baqir dan Imam ash Shadiq radiyallahu ‘anhuma berkata : “Bila anak kecil telah mencapai usia tiga tahun maka ajarkan kepadanya, ‘Lailaha illallah’ sebanyak tujuh kali. Kemudian biarkanlah ia sampai melewati usia tiga tahun lebih 7 bulan 20 hari. Lalu ajarkan kepadanya, ‘Muhammad Rasulullah’ sebanyak tujuh kali. Kemudian biarkanlah ia sampai melewati usia lima tahun penuh. Selanjutnya tanyakan kepadanya, mana sebelah kanan dan kirimu? Bila ia mengetahui kedua arah tersebut maka arahkanlah wajahnya ke kiblat dan katakan kepadanya : sujudlah kamu. Kemudian biarkanlah ia sampai melewati usia tujuh tahun penuh. Bila telah menginjak usia tujuh tahun penuh maka katakan kepadanya : basuhlah wajahmu dan kedua telapak tanganmu. Selesai membasuh keduanya, katakan kepadanya : lakukanlah shalat. Kemudian biarkanlah ia sampai melewati usia sembilan tahun. Usai menginjak usia sembilan tahun, maka ajarkanlah cara berwudhu dan bila ia meninggalkannya maka berilah ia peringatan (hukuman) lalu perintahlah ia supaya mengerjakan shalat dan bila ia meninggalkannya maka berilah iaperingatan. Bila anak tersebut berhasil mempelajari dan memahami cara berwudhu dan shalat maka insyaAllah kedua orangtuanya akan diampuni dosa-dosanya.” (Al Amali, hal.475)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Perumpamaan orang yang belajar di masa kecil seperti melukis di atas batu, sedangkan perumpamaan orang yang belajar di usia lanjut seperti menulis di atas air.” (Kanzul ‘Ummal, juz 10, hal.249 dinukil dari ath Thabrani)
*********************************************
-> Rasulullah saw bersabda : “Hak anak yang ada pada ayahnya adalah memberinya nama yang bagus, memilih ibu susuan yang baik untuknya, dan memperbaiki budi pekertinya.” (Sya’bul Iman, juz 6 hal.401)
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Ajarilah anak-anak kalian cara mengerjakan shalat dan paksalah mereka untuk melakukannya bila telah menginjak usia baligh.” (Ghurar Hikam, hadis no.6305)
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Jika usia anak laki-laki telah matang (mampu menalar dengan baik) dan ia telah mampu membaca sedikit dari Al Quran maka ajarkanlah cara mengerjakan shalat kepadanya.” (Da’aimul Islam, juz 1, hal.193)
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Jika anak kecil mulai matang berpikirnya maka perintahkanlah ia mengerjakan shalat dan jika kuat (fisiknya) maka suruhlah ia berpuasa.” (Da’aimul Islam, hal.626)
*********************************************
-> Imam Ali Zainal Abidin radiyallahu ‘anhu berkata : “Adapun puasa latihan/pendidikan adalah ketika anak mendekati usia baligh maka tekankan ia supaya berpuasa. Tentu puasa ini belum wajib baginya, namun sebagai bentuk pendidikan saja.” (Tahdzibul Ahkam, juz 4, hal.296).
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Perintahkanlah anak kalian untuk mencari ilmu.” (Kanzul ‘Ummal, juz 16, hal.584)
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Barang siapa bertanya di waktu kecil maka ia akan menemukan jawaban di waktu besar.” (Ghurar al Hikam hadis no.8273)
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Barang siapa yang tidak belajar di waktu kecil ia tidak akan pernah maju di waktu besar.” (Ghurar al Hikam hadis no.8973)
*********************************************
-> Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Berilah anak-anak kalian delima supaya cepat tumbuh giginya.” (Makarimul Akhlak, juz 1, hal.371)
*********************************************
-> Sunan ad Darimi meriwayatkan dari Syurahbil bin Sa’ad yang berkata : “Sayidina Hasan memanggil anak-anaknya dan anak-anak saudaranya sambil berkata, ‘wahai anakku dan anak saudaraku, sekarang kalian kecil dan sebentar lagi kalian akan besar. Maka, pelajarilah ilmu. Dan barang siapa di antara kalian yang tidak mampu menghafal maka hendaknya ia mencatat dan menyimpannya dirumahnya.” (Sunan ad Darimi, juz 1, hal.137)
*********************************************
-> Imam Ali Zainal Abdidin radiyallahu ‘anhu ketika menjelaskan hak anak dalam kitabnya Risalatul Huquq, beliau mengatakan : “Adapun hak anakmu adalah, ketahuilah bahwa ia berasal darimu. Dan segala kebaikan dan keburukannya di dunia dinisbatkan kepadamu. Engkau bertanggung jawab untuk mendidiknya, membimbingnya menuju Allah dan membantunya untuk menaati perintah-Nya. Maka, perlakukanlah anakmu sebagaimana perlakuan seseorang yang mengetahui bahwa andaikan ia berbuat pada anaknya niscaya ia akan mendapatkan pahala dan andaikan ia berbuat buruk padanya niscaya ia akan memperoleh hukuman.” (Al Khishal, hal.568)
*********************************************
-> Imam ash Shadiq radiyallahu ‘anhu berkata : “Sebaik-baik warisan yang ditinggalkan orangtua adalah budi pekerti, bukan harta. Sebab harta akan habis, sedangkan budi pekerti tetap kekal.” (Ghurar al Hikam, hadis no.5036)
*********************************************
-> Sayidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata : “Musibah terbesar adalah keturunan yang berperilaku buruk.” (Ghurar al Hikam, hadis no.2963)
*********************************************

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com