My Dear
*********
*********
Dulu kau tersayat, tapi kini kau punya
sahabat,
Dulu kau menghilang, tapi kini kau datang
melintang,
Dulu kau bersedih gulana, tapi kini kau
bersenang dan ria.
Langkahku padu,
Beradu di masa antara waktumu dan waktuku
Tak henti ku hitung jari
Beradu di masa antara waktumu dan waktuku
Tak henti ku hitung jari
Ku liat butiran angka didinding kamarku
Tak Jeda ku liat masa
Ku liat putaran waktu disisi hidupku
Wahai bidadari penghuni sepi rantauan
Aku rindu senyummu di depan mata menanti
Wahai putri penjelajah luas samudera
Aku rindu bahagiamu di hadapan raga tegap berdiri
Ingat akan harapmu diakhir windu
Putri penantian nan jauh disana,
Dua butir jiwa berwajah bahagia namun lugu
Kau titipkan diraga penghuni samping kiri tanganku
Nian menagih janji akan hadir sang ibu
Wahai putri penjelajah luas samudera
Aku rindu bahagiamu di hadapan raga tegap berdiri
Ingat akan harapmu diakhir windu
Putri penantian nan jauh disana,
Dua butir jiwa berwajah bahagia namun lugu
Kau titipkan diraga penghuni samping kiri tanganku
Nian menagih janji akan hadir sang ibu
Waktu berjalan tanpa pernah menitipkan
isyarat
Hendak memberi belajar akan bait-bait hati
yang pernah tersayat
Aku rindu hati di tengah penantian yang
terbentang jarak
Sampai kau tiba dicelah perapian yang dulu
memaksamu beranjak
--coming soon---
--coming soon---