Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Tuesday, February 19, 2013

GENGSI dan EGOIS Punya Tujuan Yang Sama

0 comments

GENGSI dan EGOIS adalah dua kata yang berbeda, tapi keduanya memiliki tujuan yang sama. ~

~* ( Yah, Kira-kira Begitulah ) ^_^

Kesempurnaan Allah Azza wa Jalla mengkaruniai sifat egois atau dalam istilah lain Ingin menang sendiri, selalu menjadikan dirinya lebih di atas orang lain, menganggap dirinya tak butuh kritik, lalu sifat-sifat dasar lainnya yang dalam skala besar akan menimbulkan paham primordialisme atau etnosentrisme. Sifat-sifat ini sebenarnya tumbuh dalam setiap manusia, dan mungkin tanpa disadari. Subur oleh rasa benci, gengsi.

Berkembang karena penyemaian yang baik oleh hawa nafsu. Menjadi kuat oleh rasa sombong. Ah apapun penyebabnya, sifat egois ini telah bertransformasi menjadi sebuah kekuatan adigdaya didalam diri manusia.
Dan saya rasa, sifat egois itu telah tumbuh subur didalam diri saya. Berkembang, dan bertransformasi. Sadar ataupun tidak saya sadar.

Apalagi sifat gengsi, itu jauh tumbuh lebih subur.

Saya hanyalah seorang manusia yang tak mengerti apa itu arti ‘manusia’. Memandang rendah orang lain. Saya selalu menganggap diri saya pintar dan mereka semua bodoh. Pada diri sayalah kebenaran sejati, dan mereka hanya puing2 kesalahan yang tak akan pernah saya biarkan mengotori. Saya teringat ketika itu ada seorang teman yang meminta saya untuk mengajarinya sebuah mata pelajaran yang dia tak bisa. Karena statusnya sebagai teman, okelah saya coba penuhhi permintaannya. Tapi ternyata dalam prosesnya dia sangat susah untuk mengerti walaupun telah saya jelaskan berkali-kali. Ketika itu saya berpikir “alangkah bodohnya ni orang, gini aja ga ngerti!”. Akhirnya saking bosannya, saya cari2 alasan dan berhasil pergi meninggalkan dia. Ketika itu saya tidak tau bagaimana perasaannya. Toh bagi saya, dia hanyalah orang bodoh yang tak akan pernah mengerti.

Sebenarnya gambaran sikap dan ketidakwibawaan setiap manusia itu tidak bisa diterka. Terkadang juga ada manusia yang mengatasnamakan kepentingan baru ia melemahlembutkan perangainya. yah, Apalah itu...!!!! Terlalu jauh malah akan mengusik Husnudzhan dalam diri dan berganti ke Su'udzhon yg tidak terkendali.
Gengsi dan Egois, hanya akan membawa kehancuran bagi si pemegang watak dan tabiat macam itu dalam kehidupannya sehari-hari.

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com