Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Wednesday, June 6, 2012

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK-VHIO

0 comments

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


A.    INDEKS BIAS
Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium.
Secara matematis, indeks bias dapat ditulis:
n = \frac{c}{v_\mathrm{p}}
dimana:
n = indeks bias
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 meter/detik)
v_\mathrm{p}= cepat rambat cahaya pada suatu medium
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau (n ≥ 1).

Pembiasan

Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan, maka berkas cahaya tersebut ada yang dibelokkan sewaktu memasuki medium baru tersebut, dimana pembelokan itu disebut dengan pembiasan.

B.     PEMANTULAN CAHAYA
Sebagaimana yang telah saya poting sebelumnya tentang kenapa kita bisa melihat benda, baiklah kita akan bercerita lebih jauh tentang seperti apa sih pemantulan cahaya itu?.
Coba kita amati, manakala cahaya matahari menerobos celah-celah pentilasi atau ketika cahaya Matahari meneroboh rindangnya pepohonan, ternyata cahaya selalu merambat lurus. Dengan demikian, cahaya yang merambat dapat kita gambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah, ada yang divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).
Jika kita amati, pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur  dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah dengan berkas sinar pantul yang menyebar. Hikmahnya adalah manusia dapat melihat benda di sekitar benda yang terkena cahaya.
Begitulah alam mengajari kita, yang jika kita gali ilmunya akan memberi manfaat yang luar biasa.


 

Dari penelitian tentang pemantulan cahaya ini, Seorang ahli matematika berkebangsaan belanda yang bernama Willebrod Snellius (1591 – 1626) dalam penelitiannya ia berhasil menemukan hukum pemantulan cahaya yang berbunyi :
  1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
  2. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul ( i = r )
Hukum pemantulan di atas, sebaiknya difahami dari peristiwa pemantulan sebagaimana dilihat pada gambar. Dengan sendirinya hukum pemantulan ini akan hapal.

 

Berdasarkan teori elektromagnetika klasik, kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari berbagai eksperimen dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.      Bertitik tolak pada pandangan tentang hakekat gelombang cahaya yang malar, energi yang diterima oleh permukaan sebanding dengan intensitas cahaya, luas permukaan logam yang disinari dan lamanya penyinaran. lni berarti bahwa apabila intensitas cahaya kecil, diperlukan waktu yang lebih lama agar energi yang diserap elektron cukup besar untuk melepaskan dirinya dari permukaan logam. Berdasarkan perhitungan klasik, bila intensitas cahaya sebesar 10-10 W/m2, dalam selang waktu 10-9 sekon belum ada elektron yang dapat ke luar. Untuk intensitas sekecil itu dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya beberapa ratus jam agar elektron dapat terlepas.
2.      Menurut teori klasik, makin tinggi intensitas cahaya makin banyak pula energi yang diserap oleh elektron pada permukaan logam. Oleh karena itu diharapkan arus elektron semakin tinggi sesuai kenaikan intensitas. Dalam batas – batas tertentu anggapan ini sesuai dengan hasil eksperimen. Tetapi jika frekuensi cahaya lebih kecil dari frekuensi ambang fo, tidak akan ada arus elektron, betapa pun besarnya intensitas cahaya.
3.      Seperti halnya dengan butir (1) di atas, besarnya energi yang diterima elektron, secara klasik ditentukan oleh intensitas cahaya dan bukan oleh frekuensinya. Sebab itu adanya potensial henti yang berbeda untuk setiap logam, benar-benar di luar dugaan teori klasik.
4.      Adanya energi kinetik maksimum bagi fotoelektron untuk setiap frekuensi, sama sekali tidak dapat dijelaskan oleh teori klasik, karena sekali lagi menurut teori klasik energi efektron seharusnya tidak bergantung pada frekuensi. Dari interpretasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan teori elektromagnetika klasik, peristiwa efek fotolistrik sama sekali tidak dapat diterangkan dengan baik.

Gelombang elektromagnetik merupakan perpaduan antara gelombang yang dihasilkan oleh sinergis dua energi, yaitu energi listrik dan energi magnet, yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetiknik ini dapat merambat tanpa melalui medium karena dapat menembus ruang hampa dan memiliki arah getar yang tegak lurus dengan arah rambatannya. Karena memiliki arah getar yang tegak lurus dengan arah rambatannya, gelombang elektromegnetik tergolong sebagai gelombang transversal. Salah satu bukti bahwa gelombang elektromagnetik dapat menembus ruang hampa adalah terjadinya komunikasi antara orang di bumi dan astronot yang ada di bulan.
Setiap gelombang memiliki besaran-besaran, termasuk gelombang elektromagnetik. Besaran pertama adalah panjang gelombang (λ), yaitu panjang satu gelombang yang lengkap. Gelombang yang lengkap itu sendiri terdiri atas satu bukit dan satu lembah. Besaran selanjutnya adalah frekuensi (f), yaitu ukuran seberapa sering jumlah gelombang lengkap yang melewati suatu titik selama satu satuan waktu yang dinyatakan dengan Herzt (Hz) atau sekon. Adapun kebalikan dari frekuensi adalah periode (T), yaitu waktu yang diperlukan satu gelombang lengkap untuk melewati satu titik.
Karena gelombang elektromagnetik bergerak merambat, seperti halnya motor yang bergerak, gelombang memiliki besaran yang disebut sebagai laju fase gelombang atau cepat rambat gelombang (v). Besaran lain yang terkait dengan gelombang adalah amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum dari getaran yang dirambatkan. Hubungan antara besaran-besaran tersebut dapat dituliskan dengan rumus berikut.
v=λ.f dan f=1/T
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa frekuensi gelombang berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Artinya, jika frekuensi suatu gelombang besar, maka panjang gelombangnya semakin kecil dan begitupun sebaliknya. Gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling besar adalah sinar gamma, selanjutnya berturut-turut adalah sinar X, ultra ungu (violet), cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Dengan demikian, sinar gamma memiliki panjang gelombang paling pendek dan gelombang radio memiliki panjang gelombang yang paling panjang.
Energi yang dikeluarkan oleh sebuah gelombang elektromagnetik tergantung pada besar kecilnya frekuensi yang dimilikinya. Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang besar juga memiliki energi yang besar. Misalnya sinar gamma dengan frekuensi 1019-1025 Herzt dapat menembus sebuah tembok bahkan menghancurkannya. Sementara sinar X dengan frekuensi 1016-1020 Herzt pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran untuk melakukan rontgen pada pasien yang menderita penyakit dalam untuk mendeteksi virus atau gangguan lainnya. Akan tetapi, pasien diberi obat-obatan setelah melakukan rontgen untuk memulihkan kembali sel-sel yang kemungkinan rusak.
Penemuan gelombang elektromagnetik merupakan salah satu pemicu perkembangan ilmu pengetahuan yang berdampak pula pada perkembangan teknologi canggih (Iptek), terutama teknologi komunikasi. Salah satu teknologi komunikasi terkini yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik  adalah telepon selular atau handphone. Handphone menggunakan gelombang elektromagnetik mikro, yaitu radar, untuk menghubungkan antara handphone yang satu dengan yang lainnya. Gelombang radar (Radio Detection and Ranging) mempunyai frekuensi 108-1012 Herzt. Dengan menggunkan rumus temuan Planck, berikut.
E=h.v
Dimana E adalah energi yang dipancarkan gelombang elektromagnetik dengan satuan Joule, h adalah tetapan Planck yang besarnya 6,62 x 10-34 Js, dan v adalah cepat rambat gelombang (v = λ.f) dengan satuan m/s. Sehingga diperoleh bahwa energi yang dipancarkan gelombang radar berkisar pada rentang 2,98 x 10-25 Joule sampai 1,25 x 10-24 Joule.
Jika dibandingkan dengan energi yang dipancarkan sinar gamma dan sinar X, energi gelombang radar secara kuantitatif relatif masih kecil. Oleh karena itu, penggunaan gelombang radar pada handphone masih diizinkan. Akan tetapi, terdapat tipe-tipe handphone tertentu yang memiliki frekuensi besar yang masih beredar di kalangan masyarakat, baik yang legal maupun tidak legal.
Kalau kita berpikir dengan menggunakan logika, energi yang kecilpun bisa menjadi besar jika energi-energi kecil tersebut menyatu dalam jumlah banyak. Sementara persebaran handphone di sekitar kita, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, sangat padat. Energi-energi handphone tersebut tentu dapat merusak benda-benda atau materi-materi di sekitarnya, apalagi jika jumlahnya sangat banyak. Energi tersebut akan menyebabkan terjadinya radiasi gelombang elektromagnetik.
Selain  jumlah atau frekuensi yang besar, efek radiasi gelombang elektromagnetik juga dipengaruhi oleh jarak dan waktu. Intensitas energi yang diradiasikan oleh gelombang diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut.
I=P/A
Dimana I adalah besar intensitas radiasi dengan satuan W/m2, P adalah besar daya yang diterima dengan satuan W, dan A adalah luas permukaan yang ditembus oleh suatu radiasi dengan satuan m2. Apabila radiasi gelombang tersebut bersifat omnidirectional, besar intensitas radiasi yang diterima berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara sumber radiasi dan materi.
Jadi, semakin dekat jarak antara sumber radiasi dengan suatu materi, maka intensitas radiasi yang diterima semakin besar, sebaliknya semakin jauh jarak antara sumber radiasi dengan suatu materi, maka intensitas radiasi yang diterima semakin kecil.
Sementara itu, waktu atau lama radiasi gelombang terhadap suatu materi yang cukup lama mengakibatkan intensitas energi yang terpancar semakin banyak. Dengan demikian, akumulasi energi radiasi gelombang semakin besar sehingga dapat merusak materi di sekitarnya.
Gelombang radar telah terbukti dapat mengagitasi molekul air yang berada dalam tubuh manusia. Di sisi lain, air merupakan komponen penyusun tubuh manusia yang sangat penting dan jumlahnya mencapai kurang lebih 90% dari tubuh manusia. Jika intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, molekul-molekul air akan terionisasi karena agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dengan daya yang dimilikinya, yaitu berkisar antara 4 mW/cm2-40 mW/cm2. Dengan demikian, hal tersebut bisa mempengaruhi kerja susunan saraf, kelenjar dan hormon, serta berpengauh pula pada psikologis manusia.
Lebih spesifik lagi, organ reproduksi manusia ditunjang oleh kerja berbagai macam kelenjar dan hormon. Pada organ reproduksi pria, hormon yang membantu dalam spermatogenesisi (proses pembentukan sperma) adalah hormon testoteron, luteinizing hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH), hormon estrogen, dan hormon pertumbuhan. Sedangkan kelenjar-kelenjar yang ada pada organ reproduksi pria adalah kelenjar hipofisis, vesikula seminalis, dan kelenjar prostat.
Pada organ reproduksi wanita, hormon yang membantu dalam oogenesis (proses pembentukan/pemasakan sel telur) adalah, hormon progesteron, luteinizing hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH), dan hormon estrogen. Sedangkan kelenjar yang ada pada organ reproduksi wanita adalah kelenjar rahim yang berfungsi mengeluarkan cairan sehingga vagina tetap dalam keaadaan lembab.
Selain itu, organ reproduksi manusia terdapat ujung-ujung saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari luar sehingga organ reproduksi pria dan wanita bisa menjalankan fungsinya masing-masing. Ujung saraf pada organ reproduksi pria terdapat pada bagian kepala penis sehingga rangsangan yang diterima dikirim ke otak kemudian diolah dan menyebabakan terjadinya ereksi. Sedangkan pada organ reproduksi wanita, ujung saraf terdapat pada bagian klitoris dan labia minora atau bibir vagina bagian dalam. Fungsinya sama pada pria, yaitu untuk menerima rangsangan dari luar yang akan memicu kinerja kelenjar rahim.
Bisa kita bayangkan, jika terjadi gangguan fungsi atau bahkan disfungsi pada kelenjar, hormon, dan ujung sel saraf organ reproduksi manusia, tentu akan menghambat proses spermatogenesis dan oogenesis. Terhambatnya proses pembentukan sperma dan pematangan sel telur akan menyebabkan kualitas sperma dan sel telur yang dihasilkan menurun. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya pembuahan sperma terhadap sel telur atau kehamilan sangat kecil. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kemandulan pada pasangan suami-istri. Meskipun sperma bisa masuk dan membuahi sel telur, terdapat kemungkinan anak yang dikandung akan gugur atau lahir tapi mengalami kelainan pada tubuhnya.
Selain itu, gangguan pada ketiga komponen penunjang kinerja organ reproduksi manusia tersebut di atas dapat menyebabkan penyakit yang ditakutkan oleh semua kaum hawa, yaitu kanker rahim. Pada pria, gangguan pada organ reproduksi akan membuat sperma yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan tidak dapat bergerak secara aktif (loyo) dan dapat pula mengurangi kemampuan ereksi yang berujung pada impotensi.
Jika intensitas energi gelombang elektromagnetik (handphone) yang dipancarkan oleh radiasi gelombang radar besar terhadap organ tubuh manusia, maka akan menyebabkan gangguan pada hormon, kelenjar, dan sel saraf manusia.
Jika terjadi gangguan terhadap hormon, kelenjar, dan sel saraf organ reproduksi manusia, maka akan menghambat proses pembentukan sel sperma dan sel telur.
Jika proses pembentukan sel sperma dan sel telur terhambat, maka akan terjadi gangguan pada kesehatan organ reproduksi manusia.
Dengan menggunakan konsep silogisme dan penalaran deduktif didapatkan bahwa jika intensitas energi gelombang elektromagnetik (handphone) yang dipancarkan oleh radiasi gelombang radar besar terhadap organ tubuh manusia, maka akan terjadi gangguan pada kesehatan organ reproduksi manusia.

E.     SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
Contoh spektrum elektromagnetik
  1. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
  1.   Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
  1. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda. 
  1. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
  1. Sinar ultraviolet 
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
  1. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.    
  1. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh. 

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com