Perbedaan
cinta dan nafsu tidak dapat
difahami kecuali bagi orang yang pernah mengalami keduanya. Bagaimana seorang
bisa memahami cinta sedang ia belum pernah merasakannya, dan tak mungkin orang
akan dapat membedakannya dengan nafsu jika ia tak pernah melepasnya.
Cinta dan nafsu tak mungkin bersatu, karena keduanya memiliki sifat yang
berbeda. Cinta akan melahirkan sesuatu yang indah yang dirasa di dalam lubuk hati.
Namun nafsu hanya meninggalkan noda bekas luka sakit hati mendalam dan
penyesalan yang menyayat pilu. Fahami apa yang dimaksud dengan cinta dan apa
sebenarnya nafsu bergelora.
Sepercik cinta akan membawa kedalam kedamaian, cinta membuat seorang penakut menjadi pemberani, dan cinta akan terus menuntun pemiliknya kedalam lautan rasa. Sedangkan nafsu yang bergejolak akan memberontak apabila tak terpuaskan, nafsu akan senantiasa berdiri paling depan sehingga menutupi akal.
Peliharalah cinta tundukanlah nafsu sehingga orang sukses selamat dari tipu daya asmara. Cinta tak mungkin dimiliki oleh orang yang menjadikan nafsunya sebagai raja. Ia bergerak dengan perintah nafsu dan diri berkecamuk dengan tanpa arah tujuan. Menjadi lelah tubuh yang diliputi nafsu namun begitu bergairahnya apabila diliputi cinta.
Namun perbedaan cinta dan nafsu sangat jelas dipaparkan. Sehingga cinta yang ditumbuhkan ialah cinta yang hakiki yakni kecintaan seorang hamba kepada penciptanya. Bukan hanya sekedar cinta makhluk, tetapi cinta dari hamba kepada Sang Khalik. Dan cinta tersebut tak akan pernah terarah sebelum dapat mengendalikan hawa nafsunya.
