Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Wednesday, October 24, 2012

Letusan Terdahsyat itu akan di Film-kan

0 comments


LETUSAN GUNUNG  TAMBORA AKAN DI FILM KAN

Dompu – Meletusnya gunung api Tambora yang terjadi pada 11 April 1815, merupakan letusan terdasyat yang terjadi  selama terjadinya letusan gunung berapi yang pernah ada. Tidak hanya menelan korban sekitar gunung, tragedi yang menginpirasi lahirnya Dompu itu juga tercatat sebagai bencana dengan korban terbesar. Bahkan, letusannya menyebabkan sistem iklim di negara eropa menjadi berubah. 

Melihat kedasyatan dampak dari letusannya dan didukung akan digelar peringatan satu abad meletusnya gunung api Tambora, Persatuan Budaya Bangsa-Bangsa (PBBB), berniat akan memfilmkan tragedi kemanuasiaan tersebut. Sekjen PBBB yang sekaligus guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Agus Subogo, saat mengunjungi Kabupaten Dompu, Kamis (6/9) mengatakan, maksud tujuan mengangkat tragedi ini ke layar lebar, hanya untuk memeriahkan peringatan satu abad letusan Tambora. 

Selain itu, pengangkatan bencana alam Tambora itu, untuk mengingatkan kepada generasi muda akan bahaya dan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Pembuatan Film ini, juga dijadikan ajang untuk memnguak sejarah. Karena dari hasil survey yang dilakukan, ternayata banyak warga di Nusa Tenggara Barat, terutama yang generasi muda, tidak mengerti akan sejarah tersebut. 

“Kami kawatir informasi dan komunikasi kan sudah universal, justru orang Amerika yang tahu, dibikinlah orang amaerika yang membuat dokumentasi ini. Kasusnya akan sama, Tempe diklaim mili bangsa lain, batik diklaim milik bangsa lain dan Tambora akan diakui sejarah bangsa dunia, bukan milik orang Bima dan Dompu,” katanya. 

Ia menambahakan, pembuat Film dokumenter ini, akan dimulai tahun depan. Bersana Zenna production, 75 persen pengerjaan Film ini diambil di sekitar Tambora. Disamping untuk mengenalkan sejarah kepada generasi muda, Film ini juga akan dijadikan rujukan bagi pemerintah daerah dalam menjadikan destinas pariwisata di Kabupaten Dompu. (ntb9)


Video Dokumenter Tambora




Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com