Andakah Pemuda Tampan Itu ?
Sahabat…
Apa yang terbayang ketika mendengar kata tampan? Bisa jadi, bagi kebanyakan kita, tampan itu berarti cakep, elok, wajahnya sedap dipandang mata. Begitupun secara refleks ingatan kita teralamatkan pada sosok-sosok cowok handsome yang sering muncul di layar televisi. Benarkah mereka tampan? Benarkah Nicolas Saputera, Brad pit atau siapalah, itu tampan?
Sahabat..
Lantas siapakah yang paling layak disebut tampan itu? Pada masanya, ada seorang pemuda murid ulama ternama Ahnaf bin Qois telah sukses menjawab pertanyaan itu. Suatu saat Ahnaf Bin Qois bertanya pada pemuda itu, “Wahai pemuda, engkau tampan sekali. Adakah engkau menghias wajahmu dengan sesuatu?” Pemuda itu menjawab, “Benar tuan, saya memang menghias wajah saya dengan sesuatu.” Ia melanjutkan, “Kalau saya berbicara tidak
berbohong, kalau ada orang sedang berbicara saya dengar, kalau saya berjanji saya tepati dan kalau diberi amanah saya tidak khianati.”
Sahabat, begitulah arti ketampanan sejati. Tiada lain adalah akhlak terpuji. Ketampanan sejati merupakan kunci keberhasilan. Sekalipun sulit mencapainya, namun yakinlah sahabat, ia adalah indikator sempurnanya iman seseorang. Rasulullah SAW. mengatakan, ”Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara kamu.” (HR. Tirmidzi dan Abu Hurairah).
Siapa berani tampan?
Apa yang terbayang ketika mendengar kata tampan? Bisa jadi, bagi kebanyakan kita, tampan itu berarti cakep, elok, wajahnya sedap dipandang mata. Begitupun secara refleks ingatan kita teralamatkan pada sosok-sosok cowok handsome yang sering muncul di layar televisi. Benarkah mereka tampan? Benarkah Nicolas Saputera, Brad pit atau siapalah, itu tampan?
Sahabat..
Lantas siapakah yang paling layak disebut tampan itu? Pada masanya, ada seorang pemuda murid ulama ternama Ahnaf bin Qois telah sukses menjawab pertanyaan itu. Suatu saat Ahnaf Bin Qois bertanya pada pemuda itu, “Wahai pemuda, engkau tampan sekali. Adakah engkau menghias wajahmu dengan sesuatu?” Pemuda itu menjawab, “Benar tuan, saya memang menghias wajah saya dengan sesuatu.” Ia melanjutkan, “Kalau saya berbicara tidak
berbohong, kalau ada orang sedang berbicara saya dengar, kalau saya berjanji saya tepati dan kalau diberi amanah saya tidak khianati.”
Sahabat, begitulah arti ketampanan sejati. Tiada lain adalah akhlak terpuji. Ketampanan sejati merupakan kunci keberhasilan. Sekalipun sulit mencapainya, namun yakinlah sahabat, ia adalah indikator sempurnanya iman seseorang. Rasulullah SAW. mengatakan, ”Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara kamu.” (HR. Tirmidzi dan Abu Hurairah).
Siapa berani tampan?