Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Friday, February 15, 2013

Separuh Aku adalah Separuh Kau dan Separuh Mereka

0 comments
Apa yang dialami oleh manusia itu pada dasarnya sama, hanya saja yang dialami itu berbeda WAKTU, TEMPAT dan KADAR-nya.

Mungkin hari INI aku mengalami INI, di SINI dan begINIlah rasanya. Namun, besok yang ku alami ITU, akan kau alami di SANA dan begITUlah rasanya

~^() Karena Separuh Aku adalah Separuh Kau dan Separuh Mereka;;;
”Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan, disebabkan oleh perbuatan tangan manusia. Allah ingin merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (ar-Rum: 41)
Pesan ini mengantarkanku untuk merenungkan kembali apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi denganku suatu saat nanti. Paradigma kehidupan yang sudah sangat semrawut tidak hanya terjadi di berbagai tempat di tanah air atau di seluruh dunia melainkan juga terjadi di sekitar kehidupanku. Pada ayat di atas menggambarkan bahwa setiap yang terjadi itu adalah akibat perbuatan manusia itu sendiri termasuk aku. Jika di sana tengah terjadi suatu peristiwa yang “wah”, maka aku yang mendengar peristiwa tersebut tentu memberikan suatu respon, walaupun hanya sekedar menerawang “bagaimana jika peristiwa itu menimpaku saat ini, di sini, dan seperti itu?”.
Andaikata dulu, Allah menciptakan hanya seorang Adam dengan Hawa lalu tidak ada kelanjutan atau tidak ada yang namanya keturunan, tentu saja yang terjadi di bumi ini hanyalah akibat ulah mereka berdua. Yah, karena mereka yang melakukan, mereka yang alami, mereka yang menanggung akibatnya. Namun, kesempurnaan Allah, menciptakan keturunan sebagai perpaduan antara kesempurnaan dan fitrah zat Ilah-Nya. Pun, tidaklah diciptakan manusia kecuali hanya untuk menyembah-Nya saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupanku adalah menjadi bagian dari kehidupan manusia lainnya, yaitu untuk beribadah kepada-Allah.
Separuh Aku,
Jika merujuk pada tujuan awal penciptaan manusia yakni untuk beribadah kepada Allah, berarti seluruh yang ada dalam diri adalah hak Allah untuk di ibadahi. Dengan kata lain, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki merupakan subjek penting yang Allah ciptakan dan keseluruhan itu memuji Allah dalam segala bentuk ketaatannya. Lalu, yang dimaksud dengan Separuh aku itu apa? Yah, maksudnya adalah ada beberapa bagian dari diri menjadi hak bagi sebagian yang lain. Contohnya Saat kita menikah, maka diri telah memenuhi separuh dari agamanya.
Separuh Kau,
Tentu saja pembaca merasakan setelah membaca tulisan ini juga akan ikut menerawang tentang diri bahwasanya keberadaan pembaca merupakan bagian dari penulis. Kenapa bisa demikian? Penulis ini, mengisyaratkan bahwa pada saat tulisan ini dibuat tentu saja untuk dibaca. Apa yang ada dalam pikiranku, hatiku lalu ditorehkan dengan tinta cursor ini untuk baca, dipahami, dimaklumi oleh pembaca. Dari pembaca saya mendapatkan motivasi dan atau kepuasan tertentu dari niat pembaca untuk mengerti apa yang ku utarakan. Jika ada respon, berarti pembaca mengkontak langsung apa yang saya maksudkan. Dengan kata lain, pembaca telah memberikan separuh darinya untukku.
Separuh Mereka,
Poin yang ini dapat tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial (zoon politikon). Manusia yang tidak dapat hidup sendiri, makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Itu artinya, bahwa kita adalah bagian dari orang lain. Dengan demikian, makna kata separuh mereka mengingatkan kita akan arti hubungan yang satu baik itu hubungan saudara, sahabat, pertemanan walaupun klaim kita, kita bukanlah sedarah. Namun dalam islam dikatakan bahwa “muslim itu saudara”.  Berarti separuhku adalah bagian dari mereka.
Demikian gambaran tentang hubungan horizontal yang ku maksudkan. Lalu dikaitkan dengan ragam peristiwa yang terjadi di seluruh isi bumi ini (Alam-Manusia dan Manusia-Alam). Semua berkaitan, semua saling membutuhkan, semua saling berpadu, semua saling menyatu. Hanya saja, konsepsi kepentingan, pengejewantahan keyakinanlah yang membedakan manusia itu begini dan begitu. Padahal manusia seluruhnya telah kita yakini kebenaran asal-muasalnya yaitu dari Nabi Adam As dan Hawa As.
Tulisan ini dimaksudkan untuk mengingatkan saya dan kepada seluruh pembaca di manapun berada bahwa kita semua adalah satu yakni makhluk yang bernama manusia dimana “Manusia itu diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah Semata”.
Wallahu a’lam

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com