Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Sunday, November 4, 2012

Seorang Muslim, Ibarat Pohon Kurma!

1 comments



SUATU ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk berkumpul bersama sejumlah Sahabat, termasuk Abu Bakar dan Umar. Beliau bertanya, “Diantara jenis pohon, ada yang tidak pernah gugur daunnya, dan itu adalah perumpamaan seorang Muslim. Beritahu aku, pohon apakah itu?” Saat itu, Abdullah bin Umar juga hadir dan terpikir bahwa jawabannya adalah kurma. Namun, karena malu dan segan kepada para Sahabat senior yang juga hadir, sementara mereka tidak bisa menjawab, maka beliau pun hanya diam. Rasulullah kemudian bersabda, “Dia adalah pohon kurma.” (Riwayat Bukhari).

Apakah karakter indah yang hendak diungkapkan oleh Rasulullah, dan secara metaforis beliau serupakan dengan pohon kurma? Bagi para Sahabat, juga bangsa Arab pada umumnya, sifat-sifat pohon kurma sangat jelas. Bagi kita di Indonesia, pohon kurma dapat dianalogikan dengan pohon kelapa dan palem.


Syaikh Abdul Hayyi al-Laknawi menjelaskan hadits di atas, “Sebagaimana pohon kurma yang tidak pernah gugur daunnya meskipun musim berganti-ganti, demikian pula seorang Muslim tidak akan lenyap cahaya imannya dan tidak akan pernah gugur doa-doanya.”

Artinya, seorang Muslim senantiasa diterangi cahaya imannya dalam segala situasi dan kondisi. Ia tetap Muslim ketika kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, muda maupun tua, sendirian maupun bersama orang banyak, sebagai pemimpin maupun rakyat, masih menjabat maupun sudah pensiun. Berubahnya zaman tidak menggoyahkan imannya, dan pergiliran nasib tidak mengguncang keyakinannya. Ia pun tidak pernah jemu berdoa kepada Allah, dalam segala situasi dan kondisi. Hatinya senantiasa dipenuhi keyakinan; bahwa Allah pasti mendengar doanya; bahwa Allah berkuasa untuk mengabulkannya, atau menggantinya dengan kebaikan lain, atau menyimpannya untuk dibalas di akhirat kelak.

Kondisi sebaliknya terjadi pada orang munafik, kafir dan musyrik. Hati mereka tidak pernah mantap dan teguh, bagaikan pohon yang selalu gugur, kering dan bersemi kembali mengikuti musim. Al-Qur’an mengumpamakan mereka seperti orang yang berdiri di tepi jurang.

Dalam surah al-Hajj: 11, Allah berfirman;
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِي
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi. Jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat kawan.”

Ketika menceritakan keadaan iman orang munafik, Al-Qur’an berkata:
مُّذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَـؤُلاء وَلاَ إِلَى هَـؤُلاء وَمَن يُضْلِلِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً
“Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Maka, kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (QS. an-Nisa’: 143)

Keteguhan dan konsistensi merupakan ciri utama seorang Muslim. Ia bukan pribadi yang mudah dikacaukan lingkungan. Ia tidak latah mengekor orang lain. Jika dewasa ini kita menyaksikan sebagian orang yang begitu gampang diseret oleh tren dan mode, maka sebenarnya kita sedang menyaksikan fenomena tipis dan rapuhnya iman. Belum lama demam artis Bollywood merebak, sudah muncul lagi kegilaan kepada penyanyi Mandarin, kemudian disusul histeria selebritis Korea, K-POP. Apa lagi setelahnya?
Sebelum ini ribut World Cup, disusul Liga Champion, setelah itu Piala Eropa, lalu disusul Copa America, dst. 

Mengapa demikian mudah disetir oleh agenda-agenda “orang lain” yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan statusnya sebagai Muslim?

Sungguh, semua ini tidak menambah iman dan bukan pula bagian dari amal shalih, bahkan lebih dekat kepada kesia-siaan. Sebagian bahkan bisa menjurus maksiat!
Oleh karenanya, ketika seorang Sahabat minta diajari satu kalimat yang dapat dijadikan pegangan dan merangkum seluruh makna Islam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Katakanlah: Tuhanku adalah Allah, kemudian istiqamahlah.” (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Hadits shahih).

“Istiqamah” artinya lurus dan konsisten mengikuti konsekuensi-konsekuensinya. Jika Allah melarang kita berzina, mestinya kita tidak mendekat kesana. Bila Allah menyuruh kita mengerjakan shalat, seharusnya kita melaksanakannya dengan senang hati. Tentunya tidak dapat disebut “istiqamah” jika kita justru bersikap sebaliknya.

Keistiqamahan pulalah yang menjamin nasib akhir setiap orang di Hari Pembalasan kelak. Dalam kitab al-Aqidah, Imam Abu Ja’far ath-Thahawi berkata, “Sedangkan amalan-amalan itu (dinilai) bagaimana akhirnya.” Maksudnya: patokan amal perbuatan manusia, yang mana dengannya ditentukan apakah ia termasuk orang yang berbahagia atau celaka di Akhirat, adalah bagaimana ia mengakhirinya di dunia ini. Dan, kebanyakan manusia akan meninggal dalam keadaan yang menjadi kebiasaan hidupnya. Tidak jarang petinju meninggal di ring dan pembalap mati di trek. Sering kita dengar seorang ahli ibadah wafat saat bersujud, atau pecandu narkoba tewas karena overdosis.

Begitulah. Sedemikian hebatnya nilai istiqamah ini sehingga sebagian orang berkata, 

“Istiqamah itu lebih hebat dari seribu karamah.” Oleh karenanya, mari berdoa semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita diatas agama-Nya. Amin.*/Alimin Mukhtar

One Response so far

  1. ASSALAMUALAIKUM WR.WB KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA MBAH JAKA ATAS BANTUAN MBAH YANG MEMBERIKAN NOMOR 4D (6513) ALHAMDULILLAH BENAR2 TEMBUS,SEKARANG SAYA SUDAH MELUNASIH HUTANG2 SAYA,DAN KAMI BISAH USAHA LAGI JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HBG MBAH JAKA DI NO 082 372 401 999 TERIMAH KASIH


    ASSALAMUALAIKUM WR.WB KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA MBAH JAKA ATAS BANTUAN MBAH YANG MEMBERIKAN NOMOR 4D (6513) ALHAMDULILLAH BENAR2 TEMBUS,SEKARANG SAYA SUDAH MELUNASIH HUTANG2 SAYA,DAN KAMI BISAH USAHA LAGI JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HBG MBAH JAKA DI NO 082 372 401 999 TERIMAH KASIH















































    ASSALAMUALAIKUM WR.WB KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA MBAH JAKA ATAS BANTUAN MBAH YANG MEMBERIKAN NOMOR 4D (6513) ALHAMDULILLAH BENAR2 TEMBUS,SEKARANG SAYA SUDAH MELUNASIH HUTANG2 SAYA,DAN KAMI BISAH USAHA LAGI JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HBG MBAH JAKA DI NO 082 372 401 999 TERIMAH KASIH


    ASSALAMUALAIKUM WR.WB KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA MBAH JAKA ATAS BANTUAN MBAH YANG MEMBERIKAN NOMOR 4D (6513) ALHAMDULILLAH BENAR2 TEMBUS,SEKARANG SAYA SUDAH MELUNASIH HUTANG2 SAYA,DAN KAMI BISAH USAHA LAGI JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HBG MBAH JAKA DI NO 082 372 401 999 TERIMAH KASIH

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com