Aku
mencintai senja sebagaimana aku mencintaimu. Senja yang menyimpan mentari
dengan sebuah harapan untuk terbit esok hari.
Aku mencintai senja sebagaimana aku mencintaimu. Sebuah pilihan yang tak mampu dijawab oleh logika. Memerangkapku di pusaran waktu dalam degup yang tiada menentu.
Seperti senja itu, kala kutangkap lirih kalimat yang membuatku membeku…
“Seandainya bisa, akan kuhadiahkan sepotong senja ini untukmu…aku tahu kau mencintai senja sebagaimana kau mencintaiku.
Maukah kau menemaniku melewati senja seumur hidupmu?”
Dan aku tak tahu lagi, bingkai senja itu milikmu atau milikku?
Yang aku tahu pada akhirnya adalah senja bicara tentang aku, kamu, dan rasa…menjadi satu…
By : Desta Wahyu