Oleh Karayn
Asryf pada 1 Desember 2012 pukul 20:21 ·
Hari per-1, tahajudku tertinggal. Dan aku begitu sibuk akan duniaku. Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai
memanggil. Dan sorenya kulewati saja masjid yang
mengumandangkan azan magrib. Dengan niat kulakukan bersama isya itupun
terlaksana setelah acara tv selesai.
Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi. Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana
hari pertama
Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku. Temanku memberi hadiah novel best seller yang
lebih dr 200 hlmn. Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai
membacanya. Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an
walau cuma 1 juzz. Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1, 2 surat yang
kuhapal itupun dengan terbata-bata. Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel
tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan.
Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan
tahajudku. Sorenya aku datang ke ke pengajian dengan
niat mengaji. Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang
mengajarkan kebaikan. Kubiarkan ustadzku yang sedang
mengajarkan lebih luas tentang agamaku. Aku lebih suka mencari bahan obrolan
dengan teman yg ada disamping kiri & kananku. Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku
merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa.
Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku. Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh
saat imam berceramah. kelamaan Padahal betapa dekat jaraknya
aku dengan televisi dan betapa nikmat, serunya saat perpanjangan waktu sepak bola
favoritku tadi malam.
Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku. Kuhabiskan waktu di mall & berlatih
bersama teman2ku. Demi memuaskan nafsu mata & perutku
sampai puluhan ribu tak terasa keluar. Aku lupa... waktu diperempatan lampu merah
tadi. Saat wanita tua meminta2 Hanya 5ribu rupiah
kuberikan itupun tanpa menoleh
Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi
shubuhkupun tertinggal. Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan
waktu. Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga. Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku
kini. Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi
malam aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya
mengingat aku ttg tahajud.
Kematian kenapa aku baru gemetar
mendengarnya?. Padahal dari dulu sayap2nya selalu
mengelilingiku dan. Dia bisa hinggap kapanpun dia mau.
¼ abad lebih aku lalai....Dari hari ke hari, bulan dan tahun. Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang
sunah. Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah
meminta. Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku. Padahal keringat & airmatanya telah
terlanjur menetes demi aku
Ya Rabby... andai ini merupakan satu titik
hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku
hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga
nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan
bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin....