Terkadang dalam hidup ini kita merasakan seolah-olah ALLAH tidak
menyertai kita, tidak membantu kita dalam mengatasi kesulitan yang kita hadapi
dalam menjalani hidup ini. Padahal pada saat saat mengalami kesulitan tersebut
kita benar2 sedang mengharapkan bantuan dari ALLAH. Tapi ALLAH koq tidak
nampak, tidak memberi jalan keluar, tidak menjawab doa doa kita. Apa tho
sebenarnya yang dikehendaki oleh ALLAH? Apakah ALLAH sedang mempermainkan hidup
kita, apakah ALLAH sedang menguji kita? apakah ALLAH sedang menghukum kita?
Benarkah ALLAH senang mempermainkan hidup kita, benarkah ALLAH senang menguji
dan menghukum kita?
Memang sangat sulit bagi kita manusia untuk dapat memahami bagaimana cara
ALLAH memandang, berpikir dan bekerja karena cara ALLAH memandang, berpikir dan
bekerja tidak dapat kita analisis dengan pikiran kita, manusia, karena ALLAH
adalah Allah yang maha besar, berkuasa dan berdaulat penuh atas kehidupan di
dunia ini.
Ketika ALLAH memanggil Musa di gunung Horeb dan mengutusnya untuk menemui
Firaun di Mesir agar bangsa Israel terlepas dari perbudakan. Musa tidak
disangoni apa apa kecuali janji ALLAH, Musa akhirnya pergi juga sekalipun
semula dia tidak yakin dengan kepergiannya ke Mesir akan membawa hasil. Hanya
karena ALLAH berjanji bahwa Dia akan menyertainya. Musa mau pergi ke Mesir
karena dia patuh pada perintah Allah dan dia yakin bahwa ALLAH pasti akan
menyertainya dan semua akan beres, semua akan berjalan mulus. Karena, bukankah ALLAH
sendiri yang menyuruhnya untuk pergi?
Tetapi ternyata kemudian, pada awal pertemuannya dengan Firaun, Musa
sudah harus berhadapan dengan kekerasan hati Firaun yang tidak mau melepaskan
bangsa itu untuk pergi. Dan yang lebih parah lagi, Firaun semakin kejam dan
memerintahkan untuk menambah aturan-aturan yang membuat Bangsa Israel semakin tertindas.
Bangsa itu semakin menderita untuk berusaha menyelesaikan pekerjaan pekerjaan
yang dibebankan oleh Firaun dibawah pengawasan orang-orang suruhan Firaun yang
kejam. Maka semakin menderitalah bangsa itu. Dan itu terjadi justeru setelah
kehadiran Musa yang "diutus oleh ALLAH".
Apakah ALLAH tidak mau bertanggungjawab? Kalau
mengenai kekerasan hati Firaun, memang telah dikatakan-Nya dari semula kepada
Musa. Tetapi bagaimana dengan akibat dari semua itu, yakni bangsa Israel justru
semakin ditindas. Dalam kitab keluaran bab 5 :22-23 dikatakan tentang
kebingungan Musa terhadap apa yang sedang dia hadapi. Bahkan Musa berkata ..."sejak
aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat
diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umatmu sama sekali."
Ini juga sering kita alami dalam hidup kita ini, kita merasa ALLAH tidak
berada pada pihak kita padahal kita sudah berusaha menjalani hidup kita sesuai
dengan ajaran atau sabda ALLAH. Memang sangat sulit untuk dapat memahami yang dikehendaki
oleh ALLAH. Perlu diketahui bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dan
dikehendaki oleh ALLAH memiliki tujuan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Bukankah
ALLAH selalu bekerja sama dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
orang-orang yang mengasihi Dia. Ketika Firaun mengeraskan hatinya, ALLAH juga
ada disana, justeru ALLAH menggunakani kekerasan hati Firaun tsb untuk
menghancurkan kesombongan Firaun dan untuk menyatakan bahwa Dia adalah ALLAH
yang maha besar dan berkuasa atas kehidupan ini.
Masalah yang sedang
kita hadapi sekarang adalah waktu yang harus kita gunakan untuk bersabar,
menyerahkan segalanya pada ALLAH dan membiarkan ALLAH menyelesaikan rencana-Nya
untuk melepaskan kita dari penderitaan yang sedang terjadi. Pasrahkan segalanya
dan nantikan saja hasil dari apa yang sedang ALLAH kerjakan dan kehendaki.Apa atau siapa "Firaun - Firaun" yang sedang kita hadapi dalam hidup ini? Kita harus selalu bersabar, menerima dan menjalaninya dengan tenang, dan biarkanlah ALLAH yang menghadapinyan dan menyelesaikannya. Percaya saja bahwa Dia adalah ALLAH yang bertanggung jawab. Dia pasti benar benar mengetahui kapan waktu yang tepat menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi dalam kehidupan ini. Dia pasti selalu ada dan selalu siap untuk menolong dan menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi dalam hidup ini dengan cara dan kehendak-Nya yang sangat sulit kita nalar dengan logika manusia.