Anak Anak Irak Derita Efek Senjata
Biologi AS
IslamTimes - "Air dan tanah di
Irak telah terkontaminasi senjata biologi Amerika dan menimbulkan berbagai
penyakit di kalangan rakyat Irak," kata Abed Fattahi Rabu (19/12/12).
Seorang
anggota parlemen Iran mengatakan senjata biologi yang digunakan Amerika Serikat
di Irak saat ini telah membuat warga Irajk menderita kanker dan bayi-bayi
mengalami cacat bawaan saat lahir.
"Air dan tanah di Irak telah terkontaminasi senjata biologi Amerika dan
menimbulkan berbagai penyakit di kalangan rakyat Irak," kata Abed Fattahi
Rabu (19/12/12).
Anggota Parlemen Iran itu mengatakan bahwa lingkungan dan rakyat Irak akan terus terancam selam perang yang dipimpin AS itu terus berlangsung.
Fattahi juga mencatat bahwa tindakan AS menggunakan senjata biologi itu juga memperngaruhi negara-negara tetangga Irak. Dia mengatakan aliran air dari Irak ke Iran telah menimbulkan penyakit baru di beberapa daerah Iran.
Pasukan NATO yang dipimpin AS menyerang Irak pada tahun 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein dengan dalih Irak memiliki senjata pemusnah massal. Tapi sampai saat ini senjata seperti itu tak pernah ditemukan di Irak. Dalam invasi itu, sekitar 170.000 tentara AS hadir di Irak dan lebih dari 500 pangkalan militer dibangun di sana.
Semua pasukan AS meninggalkan Irak di akhir tahun 2011, setelah 9 tahun menjarah dan merusak negara itu, sesuai syarat yang tercantum dalam Perjanjian Keamanan 2008 yang ditandatangani kedua negara tersebut. [IT/r]
Anggota Parlemen Iran itu mengatakan bahwa lingkungan dan rakyat Irak akan terus terancam selam perang yang dipimpin AS itu terus berlangsung.
Fattahi juga mencatat bahwa tindakan AS menggunakan senjata biologi itu juga memperngaruhi negara-negara tetangga Irak. Dia mengatakan aliran air dari Irak ke Iran telah menimbulkan penyakit baru di beberapa daerah Iran.
Pasukan NATO yang dipimpin AS menyerang Irak pada tahun 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein dengan dalih Irak memiliki senjata pemusnah massal. Tapi sampai saat ini senjata seperti itu tak pernah ditemukan di Irak. Dalam invasi itu, sekitar 170.000 tentara AS hadir di Irak dan lebih dari 500 pangkalan militer dibangun di sana.
Semua pasukan AS meninggalkan Irak di akhir tahun 2011, setelah 9 tahun menjarah dan merusak negara itu, sesuai syarat yang tercantum dalam Perjanjian Keamanan 2008 yang ditandatangani kedua negara tersebut. [IT/r]