Post By : Karayn Asryf
Pada puisi ini azinkan aku bercerita gerimis
yang mengiringi kepergianmu. Dan hujan yang membasahi pilarnisanmu. Serta bunga-bunga yang bertauran di
atas pusara mu. Pada puisi ini aku datang. Bukan hendak menggugat takdir kematian
mu. Atau menghujat sang pemilik maut. Pada puisi ini ingin aku katakan kepergianmu
adalah pukulan terhebat bagiku
Renungan panjang untuk di pahami
Bahwa hidup adalah pembuktian untuk wujudkan
sabar dan syukur
Ketika harus menjalani skenario-NYA
Pada puisi ini aku datang menemuimu
Lewat goresan pena yang diganjariku tentang
arti kematian
Dan bila esok aku dipertemukan kembali dengan
mu
Akan ku ceritakan kembali tentang kisah kita
dulu
Dan cerita tentang ku sejak kau tiada
Sejak kau tiada ..
Menutup kenangan antara kita
Tak mungkin ada harapan lagi
Kau tak tergantikan ..
Sejak kau tiada
Menutup kenangan antara kita ..
Aku ingin slalu ada tangan yang siap
mengandengku
Suatu tempat yang slalu siap menjadi
sandaranku saatku lelah
Tempat berbagi cerita tentang kisah sehari-hari
Dari hal biasa hingga yang luar biasa
Ketika ku menangis, kau bisa menenangkanku
Ketika ku tertawa, kau bisa tersenyum bahagia
bersamaku
Alunan lagu dalam hatiku belum berhenti
Lagu rindu itu masih bergema di hati
Denting irama kasih itu masih terus berlanjut
Mencoba menyapa sisi hatimu disana
Mencoba memanggilmu kembali ke hatiku
Tidakkah kau lihat aku??
Tidakkah kau dengar lagu hatiku??
Kau pernah bilang..
Ketika kurindu..ku bisa memanggil namamu..
Hatiku terus memanggil namamu..
Bahkan sudah menjerit, berteriak..
Tak dengarkah kau??
Mengapa kau tak menoleh??
Lihatlah aku..dengar panggilanku…
Berlarilah ke arahku..
Genggam tanganku..
Rangkul aku..
Hapus air mataku..
Biar kita bisa melangkah bersama..
Biar kita bisa menulis kisah bersama…
Biar kita bisa melantunkan lagu bersama…
Biar melodi indah itu kembali tercipta,
tersiar..
Hingga semuanya tahu..
Bahwa kau dan aku ada
Bahwa kita adalah satu..
dan kau belum pulang kau maseh hidup di
hatiku.