oleh
Rusmin
Nuryadin
Rinduku
Merangkak
Pada
getar pasir-pasir gurun
Terdetik
di hati rasa takjub
Pada
bening kemilau dan garis-garis cahaya fajar yang merekah
Kuberkata
dengan raga dan jasad yang merangkak
Ingin
aku menggapai
dan
menepi pada dinding-dindingnya
Di
tapak megah suci
Aku
merengkuh berselimut kain putih sepotong
Menatap
tangis tersedu dalam takjub IstanaMU terpahat apik
Tiang-tiang
tulangku yang berserakan
Di
cela-cela darah dalam nadiku yang mengalir
Sujud
badanku lemah di atas keajaiban pusara tanahMU
Rindu
aku
Rindu
Ujung
tanganku menengadah hadapMU
Ujung
jemari kakiku mengarah ke kiblatmu
Memohon
belas kasih segenggam cinta sepotong untukku
Rindu
aku
Rindu
ingin
aku ukir masa penantian dan aku pahat dalam dimensi waktu
melalui
nafas-nafasku yang mengalir didasar alam IstanaMU
menjadi
setitik doa
biar
tak berkelana jauh keseluruh penjuru semesta
masih
tetap di sudut pandang mata
MekkahMU
elok terkupas rindu dalam doaku