Post by : ESW (Pemkot Bima)
Tertegun dipalung kesendirian,
terpasung direlung kesunyian.
meniup lembut dari arah barat,
bayu menghantar aroma Kemboja syahdu,
sendu sontak melintas,
dan ku hela nafas spenuh kalbu.
terpasung direlung kesunyian.
meniup lembut dari arah barat,
bayu menghantar aroma Kemboja syahdu,
sendu sontak melintas,
dan ku hela nafas spenuh kalbu.
IBU,
malam ini aku hendak bertutur pada-Mu,
tentang kita, juga tentang negeri,
tentang kerinduan pada sang perwira...
IBU,
waktu demi waktu brlalu,
hari ini aku datang mengadu,
betapa hati'ku kalut kelabu,
aku menemuiMu Ibu,
menyusur damai'ku, diharibaanMu.
IBU,
terasakah olehmu?
Bintang Timur'ku, putraMu,
kini ia sdg brhadapan dengan Sang Malik,
Tuhan Kuasa mmbatasi tangan dan kakinya utk menyalimiMu,
disaat kewajiban msih dipundaknya,
disaat pngabdiannya kepada-Mu belum lagi paripurna,
ia kini terbujur tak berdaya,
juga, apa jua daya'ku Ibu?
Engkau kini ditinggal sendiri.
IBU,
lama sudah aku damba dalam asa,
sosok pilihan diantara berjuta,
ia yang penyabar juga perasa,
ia yang pemberani pun tak takut mati,
sang putra setia, pembelaMu Sejati.
iya, IBU,
Engkau tahu aku terus memohon dlm pinta,
kpd Tuhan', aku berharap tak putus asa,
kelak kan datang pdMu, ia yang kita nanti,
PembelaMu Setia, jujur dan teguh berBhakti,
s'moga ia segera hadirkan diri.
IBU,
mari kita tidur,
dan tuntunlah q naikkan munajat,
smoga dlm kematian kecil nan damai ini,
kita kan mimpikan, ia sang Buah Hati.
IBU,
peluk q,
dalam hangat tanah dan apimu,
dalam lembut angin dan airmu,
dalam damai haribaanmu...
<ESW for Dou Labo Dana, Dae>