Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Thursday, December 13, 2012

Serambi Mungil ke Palestina?

0 comments

pict by : http://ompuraka.blogspot.com/
Serambi Mungil ke Palestina?

Pagi ini kulihat ada sedikit perbedaan yang mencolok dengan pagi yang kemarin. Jika pagi hari ini matahari terbit dengan cahaya yang terang benderang, sedangkan kemarin mataharinya sangat buram, hampir tidak ada titik maupun celah untuk keluarnya cahaya. 

Pikiran ku mencoba meraba-raba hingga menemukan satu keterkaitan antara cerahnya pagi ini dibandingkan pagi kemarin dengan situasi Palestina kemarin dengan hari ini. Karena memang baru saja, terdengar di radio tetangga, suara BBC London (Radio masih eksis di kampungku), tengah memberitakan kabar yang cukup menggembirakan bagi diri pribadi saat mendengarkan berita tersebut. “Israel dan Palestina sepakat akan melakukan genjatan senjata”, lebih kurang topik beritanya.


Beberapa saat setelah mendengar berita tersebut, tangan ini langsung menuju sebuah tas hitam yang diletakkan di samping kiri salah satu kursi ruang tamu. Tas tersebut berisi laptop ber-merk “Tsh” dan se-biji modem merk “HW” dengan kecepatan cuma 3.1 mbps. Kemudian tas tersebut kubawa ke sebuah serambi mungil yang terletak di samping rumah. Enjoy pastinya, dengan duduk bersandar sambil menyalakan leptop dan menyambungkan modem yang telah tersedia. Aktifitas dimulai… !

pict by : http://ompuraka.blogspot.com/
Yang namanya kebiasaan, pastinya tidak akan mudah dirubah. Salah satu hobiku jika sudah memegang laptop adalah membuka permainan (game). Akan tetapi pagi ini kebiasaan itu tidak ku lakukan, namun justru sasaran kursor tertuju pada icon kuning yang bernama mozilla firefox dengan tampilan awalnya jelas dan pasti “google searching” yang tampak. Tidak perlu menunggu lama, langsung saja ku ketik “Palestina hari ini” di kotak perintah pencarian google. Berbagai update-an gambar, rubrik berita, video tentang palestina hari ini.

Satu-persatu ku buka link tersebut sampai pada link yang ke sepuluh yaitu “Tragedi Palestina. Com - Harun Yahya. Berikut paragraf pertama isi link tersebut:

Palestina merdeka dari pemerintahan Ottoman setelah Perang Dunia Pertama dengan bantuan serangan tentara Inggris, namun tidak pernah mampu mencapai sebuah negara yang damai dan aman yang pernah dinikmatinya dalam pemeritah Ottoman. Dalam rentang waktu hampir satu abad, ribuan orang yang tak berdosa telah terbunuh oleh teror, pembantaian, dan penyiksaan bangsa Israel. Jutaan orang Palestina yang tak bersalah dipaksa keluar dari rumah dan tanah air mereka dan terpaksa hidup dalam kemiskinan, terancam kelaparan, dalam kamp-kamp pengungsian. Semua upaya untuk menyelesaikan penindasan dan kekejaman, yang disaksikan oleh dunia, dan untuk membangun sebuah perdamaian wilayah yang berkesinambungan telah gagal. Pembicaraan-pembicaraan perdamaian palsu yang dilakukan di bawah sokongan pemerintahan Barat terbukti tak ada gunanya, selain memberi kesempatan Israel melaksanakan taktik baru untuk membersihkan wilayah yang ditempatinya dari penduduk Palestina.

“Puas….!!, sangat puas”, kesan terakhir dalam benak-ku pagi itu.

Aku tidak berhenti di situ, sekarang giliran otakku yang “loading to searching”. Ternyata otakku berpikir dalam rupa pertanyaan, “Palestina itu di mana yah?”. Entahlah, tapi yang pasti, kata guru IPS ku dulu, kalau Negara Palestina itu berada di Timur Tengah. Untuk dapat berangkat kesana tentunya butuh gocek yang banyak, karena tidak mungkin dengan berjalan kaki melainkan menggunakan pesawat terbang dan atau kapal laut. 

Alih-alih otak-ku kembali “loading to searching” dan menemukan kalimat, “apa aku sedang bermimpi, dengan duduk di serambi ini, kemudian bercita-cita ingin berangkat ke sana?, apa mungkin?”. Apapun yang ada dalam pikiran ini, hanya ada dua opsi “ya” atau “tidak”. Tapi yang pasti, semakin aku lamunkan kembali apa yang tadi aku saksikan di internet, seakan menarik tangan dan bahuku untuk ke sana. 

Yah..! Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Semakin kita mengandai-andai, maka semakin kita dekat dengan kesesatan. Sungguh-pun darah kaum muslimin ini berceceran di mana-mana dan di bentang jarak yang jauh, tetaplah darah yang satu, Darah Muslim termasuk di palestina. Dengan begitu jika mimpi tadi merupakan panggilan nurani dari sebuah darah yang menangis untuk dihapuskan, menangis untuk dipedulikan, menangis untuk diberikan pertolongan, maka Niat, Cita-cita serta Do’a tetap harus dibangkitkan. Kapanpun dan bagaimanapun semua akan terjawab dan akan diwujudkan oleh Allah SWT.

Segala Sesuatu tidak ada yang mustahil…!
Insya Allah. Aamiin 

Salam : A’ di Serambi Mungil  


Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com