Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Thursday, January 17, 2013

( Hikmah DI Balik Musibah ) Solidaritas Warga Meningkat di Tengah Banjir Ibu Kota

0 comments
 Warga pada Jokowi: Beras dimasak di mana pak, rumah kami banjir
JAKARTA, KOMPAS.com - Solidaritas warga menguat di tengah musibah banjir parah di Jakarta, Kamis (17/1/2013). Biasanya, jamak terlihat masyarakat yang mau menang sendiri. Kali ini, warga dari berbagai latar belakang bahu-membahu menghadapi banjir.

Hal itu terlihat di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, yang sudah tergenang air sejak pagi tadi. Kawasan itu lumpuh pada siang hari setelah ketinggian air terus meningkat. Genangan air paling dalam di tempat ini mencapai 1,3 meter.

Setelah lalu lintas lumpuh, puluhan truk dikerahkan untuk membantu evakuasi warga. Truk-truk itu milik kepolisian, TNI, dinas kebakaran, dinas perhubungan, satpol PP, hingga berbagai organisasi kemanusiaan. Mereka juga mengerahkan perahu.

Kendaraan itu mengangkut warga mulai dari Dukuh Atas sampai depan Gedung Indosat. Mereka tanpa henti berlalu lalang membawa warga melintasi banjir. Hingga pukul 19.15 WIB, proses evakuasi masih berjalan.

Di antara warga yang dievakuasi tersebut, tak sedikit pula yang berasal dari kalangan atas. Tanpa melihat latar belakang kemampuan finansial, warga saling membantu, terutama ketika menaiki dan menuruni truk yang cukup tinggi.

"Naik mobil Sabhara (Polri), naik mobil damkar (pemadam kebakaran, red) seumur-umur enggak pernah. Besok saya cerita sama orang-orang kantor, deh," kata salah seorang warga ketika menumpang mobil pemadam kebakaran.

Saling tolong juga terlihat ketika pengendara motor terjebak di tengah banjir akibat mogok. Tanpa diminta, warga lain langsung membantu mendorong sepeda motor itu. Ada yang ikhlas mengulurkan tangan, tapi ada pula yang meminta imbalan.

Pemandangan seperti itu mungkin hanya terlihat ketika Ibu Kota dikepung banjir. Setelah banjir ini usai, warga akan kembali ke rutinitas mereka dan solidaritas warga akan kembali diuji saat menghadapi masalah lain yang menghantui Jakarta, yakni kemacetan.

Sumber

Semoga setelah bencana banjir selesai semua warga Jakarta semakin meningkat solidaritasnya untuk bahu membahu membangun Jakarta.

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com