Dua pembangkit listrik di Amerika Serikat (AS) terinfeksi serangan virus malware (perangkat lunak yang menyerang sistem komputer) pada tahun 2012. Bahkan, virus yang 'ditularkan' melalui flash drive atau USB (Universal Serial Bus) tersebut tergolong virus yang canggih.
Hal tersebut terungkap dalam buletin kuartalan yang dikeluarkan oleh Industrial Control System Cyber Emergency Response Team (CERT ICS). Meski tidak disebutkan pembangkit mana yang terjangkit virus malware, serangan tersebut menyebabkan sistem pembangkit mati selama tiga minggu.
"Infeksi menyebabkan sistem pembangkit listrik mengalami downtime karena restart pembangkit mengalami penundaan sekitar tiga minggu," ujar pihak berwenang seperti dikutip dari buletin tersebut.
Dalam buletin, pihak berwenang menjelaskan malware tersebut ditemukan ketika seorang karyawan meminta staf IT perusahaan untuk memeriksa USB drive yang mengalami masalah. USB drive ini rutin digunakan untuk back up konfigurasi sistem kontrol.
Staf IT tersebut kemudian menggunakan USB lain untuk meng-upload update perangkat lunak selama pemadaman terjadwal untuk upgrade peralatan. "Tanpa diketahui teknisi, USB-drive terinfeksi crimeware," tuturnya.
Meski tidak memerinci jenis malware itu sendiri, pihak berwenang menekankan penggunaan media penyimpanan data portabel dalam sistem operasi pembangkit perlu ditinjau dan diperketat.
"Hal ini akan mengurangi banyak masalah yang dapat menyebabkan perpanjangan downtime," katanya.
Selain itu, strategi pertahanan yang lebih mendalam juga diperlukan dalam perencanaan jaringan dan sistem kontrol. Sehingga memberikan perlindungan dan mengurangi risiko dampak dari kejahatan cyber. (Ayomi Amindoni/OL-9)
--MetroTVNews--