Para ilmuwan Inggris menemukan bahwa kepiting bisa
merasakan rasa sakit dan mengubah tingkah laku guna menghindari hal
serupa di masa depan.
Tim ilmuwan Universitas Queen, Belfast
menyimpulkan hal itu melalui penelitian dengan menyediakan dua tempat
berlindung gelap di tangki.
Kepiting-kepiting di dalam tangki
dalam waktu singkat bisa mengetahui tempat berlindung yang harus
dihindari karena ada kejutan listrik ringan.
Para peneliti mengatakan ketika
kepiting-kepiting ditempatkan lagi di tangki, kepiting memilih tempat
berlindung yang tidak ada setrum listriknya.
Menurut ilmuwan, tindakan itu merupakan reaksi
refleks. Kepiting menyadari ada sensasi tidak mengenakkan dan menempuh
langkah aktif untuk menghindarinya.
Hasil penelitian, kata ilmuwan, mempunyai implikasi serius bagi dunia kuliner.
Kesejahteraan
Capit kepiting sering dipotong ketika kepiting
dalam keadaan hidup, atau kepiting langsung dimasukkan ke dalam air
mendidih untuk dimasak dalam keadaan masih hidup, lapor wartawan BBC
Rebecca Morelle.
Ketua tim peneliti Profesor Bob Elwood
mengatakan sejauh ini belum ada peraturan terkait kesejahteraan kepiting
dan binatang air berkulit keras lainnya.
"Di sebagian perikanan kepiting di seluruh
penjuru dunia, capit adalah satu-satunya bagian tubuh kepiting yang
diinginkan oleh nelayan. Binatang-binatang ini diperlakukan dengan cara
yang tidak bisa dibayangkan akan terjadi pada hewan bertulang belakang,"
kata Elwood.--bbc--