Jakarta: Banjir yang melanda sebagian besar wilayah
Jakarta membuat ribuan warga terusir dari tempat tinggal mereka. Warga
meninggalkan rumah dan harta benda untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
Sebagian pengungsi umumnya hijrah ke rumah kerabat atau barak-barak yang telah disediakan berbagai pihak. Sebagian lain memilih hotel untuk tempat tinggal mereka. Alasannya beragam, mulai jauh dari kerabat hingga mencari kenyamanan.
Epi Tessa (33), satu dari sekian banyak warga yang memilih mengungsi ke hotel. Ia bersama keluarga meninggalkan rumah mereka di Kebon Pala 2 RT6 RW4, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Selasa 15 Januari lalu.
"Waktu itu ketinggian air sekitar satu meter," kata Epi kepada metrotvnews.com, Jumat (18/1).
Epi bersama suami dan anak memilih hijrah ke Hotel Mega Matra, Jakarta Pusat. Tempat itu dipilih karena aksesnya mudah dari tempat tinggal mereka. Tercatat sudah tiga malam Epi dan keluarga menginap. Mereka merogoh kocek Rp350 ribu per-malam.
Menurut Epi, ia memilih tinggal di hotel semata-mata karena memiliki anak berusia dua tahun. Ia mencari kenyamanan untuk sang anak, Rafkha Raditya Alhamid. Di hotel, kata Epi, juga lebih mudah mencari keperluan untuk anaknya.
"Kasihan anak saya kalau di barak pengungsian," kata Epi.
Tingkat hunian di sejumlah hotel di Jakarta meningkat dalam dua hari terakhir. Misalnya, Hotel Haris yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Hampir seluruh kamar di hotel tersebut, telah terisi.
"Dalam dua hari ini memang terasa peningkatan. Banyak juga tamu perorangan, artinya bukan grup atau perusahaan. Tapi tidak tahu apakah mereka korban banjir" kata Ade, petugas pelayanan Hotel Haris, Jumat siang.
Menurut Ade, dari 180 kamar di Haris, lebih dari 170 sudah terisi. Sebagian adalah tamu dari perusahaan di daerah.(IKA/DSY)
Sebagian pengungsi umumnya hijrah ke rumah kerabat atau barak-barak yang telah disediakan berbagai pihak. Sebagian lain memilih hotel untuk tempat tinggal mereka. Alasannya beragam, mulai jauh dari kerabat hingga mencari kenyamanan.
Epi Tessa (33), satu dari sekian banyak warga yang memilih mengungsi ke hotel. Ia bersama keluarga meninggalkan rumah mereka di Kebon Pala 2 RT6 RW4, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Selasa 15 Januari lalu.
"Waktu itu ketinggian air sekitar satu meter," kata Epi kepada metrotvnews.com, Jumat (18/1).
Epi bersama suami dan anak memilih hijrah ke Hotel Mega Matra, Jakarta Pusat. Tempat itu dipilih karena aksesnya mudah dari tempat tinggal mereka. Tercatat sudah tiga malam Epi dan keluarga menginap. Mereka merogoh kocek Rp350 ribu per-malam.
Menurut Epi, ia memilih tinggal di hotel semata-mata karena memiliki anak berusia dua tahun. Ia mencari kenyamanan untuk sang anak, Rafkha Raditya Alhamid. Di hotel, kata Epi, juga lebih mudah mencari keperluan untuk anaknya.
"Kasihan anak saya kalau di barak pengungsian," kata Epi.
Tingkat hunian di sejumlah hotel di Jakarta meningkat dalam dua hari terakhir. Misalnya, Hotel Haris yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Hampir seluruh kamar di hotel tersebut, telah terisi.
"Dalam dua hari ini memang terasa peningkatan. Banyak juga tamu perorangan, artinya bukan grup atau perusahaan. Tapi tidak tahu apakah mereka korban banjir" kata Ade, petugas pelayanan Hotel Haris, Jumat siang.
Menurut Ade, dari 180 kamar di Haris, lebih dari 170 sudah terisi. Sebagian adalah tamu dari perusahaan di daerah.(IKA/DSY)