Start By Reading

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam". الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang". مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ "Yang menguasai di Hari Pembalasan". إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ "Tunjukilah kami jalan yang lurus", صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Tuesday, January 8, 2013

Surat Hening dihari Kelahiranmu

0 comments
Muhammad Kekasihku……….

Engkau tak pernah disebut kuno meski kami punya mercedez paling mutakhir, punya super komputer dan segala jenis tehnologi yang paling dibanggakan, Kau tak pernah disebut kuno.



Namamu dipelihara dari zaman orang bertani hingga zaman ultramodern ketika kekuatan alat informasi dan komunikasi dijadikan dewa.

Ketika kami sadari,

Kami memang mencintaimu Muhammad.
Tetapi cinta kami tak seindah yg bisa diungkapkan dengan kata, kalimat, rebana dan kasidah. Kami masih tertarik dengan hal-hal lain.

Kami tentu Akan datang ke acara peringatan kelahiranmu di kampung kami masing-masing. Namun pada saat itu Wajah kami tak seceria tatkala kami datang ke toko-toko serba ada atau ke tempat-tempat hiburan lain.

Zaman telah mengubah kami dan kami telah mengubah zaman. Tapi kualitas pencintaan kami tak kunjung meningkat.

Kami semakin pandai namun kami tak semakin bersujud.
Kami semakin pintar namun kami tak semakin berislam.
Kami semakin maju namun kami tak semakin beriman.
Kami semakin berkembang namun kami tak semakin bersyukur.

Kami masih primitif soal akhlaq, substansi ajaranmu itu. Padahal kami tak usah belajar soal akhlaq karena sudah menjadi naluri manusia.

Sebab kami masih bisa menjual iman dengan harga beberapa rupiah saja.
Kami bisa menggadaikan Islam seharga selembar nama dan segumpal kekuasaan.
Kami bisa memperdagangkan nilai Tuhan seharga jabatan kecil yang masa berlakunya hanya sementara.
Kami bisa memukul saudara kami sendiri, bisa menipu, meliciki, mencurangi, menindas dan menghisap hanya untuk beberapa lembar rupiah saja.

Maafkan kami yang terkadang menjual dan menggadaikan namamu hanya untuk meyakinkan jujurnya kami atas kebohongan yang kami umbar.....!
Kami bersimpuh atas kesadaran ini, untukmu kekasihku.......!

(Fairuz)

Leave a Reply

DisClaimer Notes: Jika di Blog kami ditemukan kesengajaan dan atau tidak sengaja menyakiti siapa pun dan dalam hal apapun termasuk di antaranya menCopas Hak Cipta berupa Gambar, Foto, Artikel, Video, Iklan dan lain-lain, begitu pula sebaliknya. Kami mohon agar melayangkan penyampaian teguran, saran, kritik dan lain-lain. Kirim ke e-mail kami :
♥ amiodo@ymail.com atau ♥ adithabdillah@gmail.com