RIYADH, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi Abdullah dalam
dekritnya, Jumat (11/1/2013), menunjuk 30 orang perempuan untuk duduk di
Dewan Syura yang dulu seluruh anggotanya adalah pria. Keputusan Raja
Abdullah ini menjadi sejarah tersendiri bagi kerajaan konservatif itu.
Dekrit raja itu, yang dipublikasikan kantor berita SPA, berarti memberikan alokasi 20 persen kursi Dewan Syura kepada perempuan. Dewan ini seluruh anggotanya ditunjuk raja dan bertugas untuk memberi nasihat terkait kebijakan dan legislasi.
Raja Abdullah mengambil keputusan ini setelah melakukan konsultasi dengan para ulama di negara itu. Sebab, banyak larangan diberlakukan untuk perempuan di Arab Saudi dan mereka dilarang berbaur dengan pria.
Para ulama ini memutuskan bahwa nantinya anggota dewan pria dan perempuan harus duduk terpisah. Selain itu disediakan area dan pintu khusus bagi anggota dewan perempuan sehingga mereka tidak berbaur bersama kolega prianya.
Raja Abdullah dikenal mulai memperkenalkan perubahan di Arab Saudi. Salah satu gebrakannya adalah menggelar pemilihan umum di tingkat daerah untuk pertama kalinya pada 2005.
Pada September 2011, Raja Abdullah memberi perempuan hak memilih dan menjadi kandidat dalam pemilikah lokal yang akan digelar pada 2015.
Dekrit raja itu, yang dipublikasikan kantor berita SPA, berarti memberikan alokasi 20 persen kursi Dewan Syura kepada perempuan. Dewan ini seluruh anggotanya ditunjuk raja dan bertugas untuk memberi nasihat terkait kebijakan dan legislasi.
Raja Abdullah mengambil keputusan ini setelah melakukan konsultasi dengan para ulama di negara itu. Sebab, banyak larangan diberlakukan untuk perempuan di Arab Saudi dan mereka dilarang berbaur dengan pria.
Para ulama ini memutuskan bahwa nantinya anggota dewan pria dan perempuan harus duduk terpisah. Selain itu disediakan area dan pintu khusus bagi anggota dewan perempuan sehingga mereka tidak berbaur bersama kolega prianya.
Raja Abdullah dikenal mulai memperkenalkan perubahan di Arab Saudi. Salah satu gebrakannya adalah menggelar pemilihan umum di tingkat daerah untuk pertama kalinya pada 2005.
Pada September 2011, Raja Abdullah memberi perempuan hak memilih dan menjadi kandidat dalam pemilikah lokal yang akan digelar pada 2015.